Senin, 10 Juni 2024 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 418
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat, Senin (10/6), melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja penyelenggaraan pelayanan publik (PEKPPP) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cempaka Putih, Kecamatan Cempaka Putih.
Asisten Pemerintahan (Aspem) Sekko Administrasi Jakarta Pusat, Denny Ramdany mengatakan, kegiatan ini merupakan penilaian secara mandiri yang dilaksanakan jajarannya. Pada kegiatan serupa tahun sebelumnya, RSUD Cempaka Putih mencatatkan nilai pelayanan prima A dari Kementrian PAN RB dan PJ Gubernur DKI Jakarta.
“Pelayanan prima ini merupakan pelayanan tertinggi. Artinya RSUD Cempaka Putih dapat mempertahankan pelayanan yang baik kepada para pengunjung maupun pasien,” katanya, Senin (10/6).
Dilanjutkan Denny, tim yang melakukan penilaian berasal dari tingkat kota dan juga dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat. Ditegaskan Denny, seluruh unsur yang ditetapkan Kemenpan RB sebagai rujukan penilaian terhadap RSUD Cempaka Putih sudah terpenuhi.
Meski sudah mendapatkan predikat prima, Deny mengakui masih ada rekomendasi dari tim yang harus dibenahi. Sehingga ke depannya predikat layanan akan semakin bagus dan menjadi percontohan bagi RSUD lainnya di Jakarta Pusat.
Deny menjelaskan, pada 2024 ini Kota Administrasi Jakarta Pusat mendapatkan tiga Unit Layanan Evaluasi (ULE) yang mesti dikaji. Ketiganya terdiri dari RSUD Cempaka Putih, Suku Dinas Dukcapil, dan Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat.
“Saya harap ini bukan hanya soal lomba atau penilaiannya. Lebih dari itu, kita lihat keseriusan dari RSUD Cempaka Putih memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, karena dasar penilaiannya itu indeks kepuasan dari masyarakat,” ujarnya.
Direktur Rumah Sehat Jakarta RSUD Cempaka Putih, Selvy Devita Anggeraini menuturkan, inovasi dalam penilaian tahun ini pihaknya berfokus dalam pelayanan terhadap disabilitas.
Selain memfasilitasi disabilitas dengan jubin alur pelanan kaki, RSUD Cempaka Putih juga telah memiliki lift dilengkapi kaca untuk pasien tuna rungu yang pertama di DKI Jakarta.
Layanan inovasi bagi disabilitas ini termasuk peresepan obat bagi disabilitas tunanetra. Mereka menggunakan metode staples penanda untuk memberikan informasi agar memudahkan pola konsumsi obat sesuai anjuran
“Kami juga memiliki keunggulan dibanding RSUD lainnya di Jakarta yaitu, hospitality. Mulai pertama masuk hingga di bagian farmasi, semua dilayani dengan penuh ramah,” tandasnya.