Jumat, 07 Agustus 2015 Reporter: Folmer Editor: Widodo Bogiarto 5713
(Foto: Yopie Oscar)
Beragam kegiatan menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-70 di Jakarta akan dipusatkan di kawasan Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. Namun sayangnya kondisi areal bekas kediaman proklamator Bung Karno tersebut minim perawatan.
Hal ini diketahui saat Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat berkeliling sekitar Tugu Proklamasi, Jumat (7/8). Taman tersebut tampak kumuh dan kotor. Bahkan tiang bendera yang mestinya memiliki tinggi 17 meter, ternyata hanya setinggi 10 meter.
“Ini kenapa hanya segini tingginya ? Berapa tinggi tiang bendera secara nasional kan 17 meter ,” tanya Djarot kepada Walikota Jakarta Pusat Mangara Pardede dan Kepala UP Monas Rini Hariani.
Djarot memprotes tiang bendera di Tugu Proklamasi yang hanya sekitar 10 meter. Namun pertanyaan mantan Walikota Blitar ini tidak bisa dijawab oleh Mangara maupun Rini. Sontak Djarot langsung menghubungi telepon seluler Kepala Biro Umum, Agustino Darmawan, tapi tidak diangkat.
Djarot kemudian menghubungi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI, Ratiyono. “Saya tidak mau tahu ya pak, bagaimana pun juga saya minta ini (tiang bendera) harus segera diganti, Paling lambat tanggal 12 Agustus, tiang bendera setinggi 17 meter sesuai standar nasional terbuat dari bahan stainless stell sudah terpasang di Tugu Proklamasi,” pinta Djarot.
Ratiyono pun menjawab,"Siap Pak, segera saya akan koordinasi dengan bagian umum untuk mengganti tiang benderanya."
Selain pergantian tiang bendera, Djarot juga mengomentari belum terpasangnya sejumlah ornamen kemerdekaan diantaranya bendera ataupun umbul-umbul yang menyemarakkan Hari Kemerdekaan.
Djarot meminta seluruh kawasan Tugu Proklamasi sudah bersih, rapih dan dilengkapi dengan ornamen merah putih pada Minggu (9/8). “Kenapa saya minta kawasan Tugu Proklamasi dirapihkan serta dipasangi ornamen merah putih? Tujuannya agar kawasan ini dikenal oleh semua orang, bahwa di tempat inilah diproklamirkan kemerdekaan RI. Tadi malam saya keliling dan merasa kok belum ada ya nuansa bahwa sebentar lagi umur kita 70 tahun,” paparnya.
Saat hendak pulang, Djarot pun memperhatikan kondisi kemarik lantai yang retak dan saluran air yang berbau. "Tolong ya Pak Mangara segera dibenahi ini," tambahnya.