Kamis, 30 Mei 2024 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 603
(Foto: Anita Karyati)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai menyosialisasikan rencana pembangunan jalan t
embus Kelapa Gading Timur sampai Terminal Pulo Gadung di kantor Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.Ketua Kelompok Pengaduan Biro Pemerintahan Setdaprov DKI Jakarta, Agus Saputra mengatakan, sosialisasi ini merupakan tahapan awal perencanaan untuk penyempurnaan pembangunan jalan tembus Kelapa Gading Timur ke Terminal Pulo Gadung.
"Dalam sosialisasi ini mengundang 10 orang pemilik lahan atau perwakilannya yang terdampak pembangunan jalan tembus," ujarnya, Kamis (30/5).
Agus menjelaskan, untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat, dalam sosialisasi ini menghadirkan narasumber dari Dinas Bina Marga DKI, Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) DKI Jakarta.
"Kami juga melibatkan Masyarakat Profesi Penilai Indonesia dari Kantor Jasa Penilai Publik," terangnya.
Menurutnya, para narasumber memberi penjelasan terkait maksud dan tujuan pembangunan, teknis pembangunan, tahapan pelaksanaan dan pengadaan tanah hingga nilai ganti untung yang akan diterima.
"InsyaAllah, Senin mendatang kita langsung turun ke lapangan untuk memastikan kebenaran 10 bidang tanah dan pemiliknya. Nantinya, kita juga akan lakukan konsultasi publik untuk mendengarkan masukan dan kesepakatan antar warga," ungkapnya.
Agus menuturkan, pembangunan jalan tembus tersebut merupakan lanjutan dari konstruksi sebelumnya. Rencananya, jalan tembus lanjutan akan dibangun sepanjang 800 meter dengan lebar 35 meter.
"Tentunya, jalan tembus ini akan memberikan manfaat dan kenyamanan bagi warga. Alhamdulillah, hasil dari sosialisasi ini mereka mendukung. Semoga pembangunan nantinya dapat berjalan lancar," harapnya.
Sementara itu, salah seorang warga pemilik lahan di RT 03/13, Kelurahan Pegangsaan Dua, Ahmad Fauzi Tamam (49) mengaku sangat mendukung kelanjutan pembangunan jalan tembus ini.
"Saya mengapresiasi jajaran pemerintah yang telah transparan terkait pembangunan ini. Sehingga, warga yang terdampak tidak merasa terintimidasi atau dirugikan," bebernya.
Ia menambahkan, telah tinggal di lokasi tersebut sejak lahir atau hampir 59 tahun lalu menempati lahan milik orang tuanya yang sudah meninggal dunia dan telah diwariskan.
"Tentu kami mendukung, ini nantinya juga dirasakan manfaatnya oleh banyak masyarakat. Tapi, saya juga berharap mendapatkan hasil yang sesuai untuk membeli tempat tinggal baru," tandasnya.