Jumat, 07 Agustus 2015 Reporter: Nurito Editor: Lopi Kasim 2964
(Foto: Ilustrasi)
Dinas Pendidikan DKI Jakarta, menjadikan program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) SMPN 246 Lubang Buaya, Jakarta Timur, menjadi proyek percontohan. Nantinya, program tersebut akan dilakukan dan dikembangkan seluruh sekolah di ibu kota.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Arie Budiman mengatakan, dalam program bedah rumah nanti akan melibatkan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI. Ini untuk mengembangkan model yang dilakukan pihak SMPN 246 dalam mengimplementasikan nilai sosialnya pada masyarakat.
"Sekolah ini memiliki kepedulian yang luar biasa terhadap lingkungan. Tidak hanya peduli di internal tapi merambah ke lingkungan. Antara lain membuat jalan sebagai akses menuju sekolah dan membedah rumah warga tidak mampu," ujar Arie Budiman saat menyerahkan kunci rumah pada warga yang rumahnya dibedah di SMPN 46 Lubang Buaya, Jakarta Timur, Jumat (7/8).
Dikatakan Arie, kepedulian sekolah dalam bedah rumah warga, baru pertama kali terjadi di ibu kota. Karenanya ini akan menjadi proyek percontohan bagi sekolah lain.
Sementara, Kepala SMPN 246 Muhammad Samin mengatakan, jumlah rumah warga yang dibedah sebanyak 9 unit. Rumah yang direhab ini adalah milik orangtua murid tidak mampu maupun warga sekitar yang tidak mampu. Terutama mereka yang sudah jompo dan rumahnya tak layak huni.
"Anggaran bedah rumah ini dari kepala sekolah, guru dan sejumlah warga mampu atau orangtua murid," ujar Samin.
Vivi (45), salah satu warga RT 01//09 Lubang Buaya yang rumahnya dibedah, mengaku bersyukur. Awalnya rumah berukuran 3x10 meter persegi itu kondisinya sangat tak layak. Tak memiliki toilet, lantai tanah dan atap rawan ambruk. Namun kini sudah berubah, menjadian rumah layak huni. Memiliki kamar mandi, toilet dan lantai keramik.
"Alhamdulillah, sekarang sudah layak, ada kamar mandi, lantai keramik dan tembok dicat baru. Kalau pakai uang sendiri jelas tidak mampu karena uang darimana, kan saya tidak kerja," ujar Vivi.