Sabtu, 25 Mei 2024 Reporter: Folmer Editor: Toni Riyanto 631
(Foto: Folmer)
Komisi Informasi (KI) DKI Jakarta terus menjalin sinergi dengan perguruan tinggi sebagai mitra strategis guna mengampanyekan keterbukaan informasi publik (KIP).
Ketua Bidang Edukasi,Sosialisasi dan Advokasi Komisi Informasi DKI Jakarta, Aang Muhdi Gozali mengatakan, kampus merupakan mitra strategis dalam rangka mengampanyekan keterbukaan informasi publik.
"Mahasiswa sebagai insan akademisi generasi penerus bangsa memiliki potensi yang penting sebagai agen perubahan. Terlebih, pengetahuan dan pemahaman keterbukaan informasi perlu terus dikampanyekan yang bermuara di kampus," ujarnya, saat menghadiri Wisuda Sarjana, Magister dan Doktor Universitas Sahid di Puri Agung Convention Hall, Grand Sahid Jaya Jakarta, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (25/5).
Aang menjelaskan, KI DKI Jakarta secara kontinyu memberikan pengetahuan dan pemahaman seputar pentingnya keberadaan Undang-Undang Keterbukaan Informasi publik melalui seminar bersinergi dengan kampus.
"Mahasiswa juga bagian dari masyarakat berhak tahu dalam mengakses informasi yang dikelola, diterima dan dihasilkan Badan Publik. Mereka dapat mengakses informasi tersebut untuk kepentingan penelitian skripsi dan tesis," terangnya.
Menurutnya, alumni kampus juga memiliki tanggung jawab dan peran penting membangun masyarakat yang lebih baik melalui keterbukaan informasi publik.
"Saya mengucapkan selamat kepada para sarjana dan lulusan terbaik Universitas Sahid Jakarta. Semoga ilmu yang diperoleh dapat diterapkan, bermanfaat dan sukses di kemudian hari," ungkapnya.
Ia menambahkan, KI DKI Jakarta terus menjalin sinergisitas dengan berbagai kampus di Jakarta dan sekitar.
"Sinergi dengan berbagai kampus untuk menjaring sahabat keterbukaan informasi," tandasnya.
Sekadar informasi Rektor Universitas Sahid Jakarta Prof Dr Marlinda Irwanti Poernomo telah mewisuda Program Doktor, Magister dan Sarjana ke-50 dengan mengangkat tema "Peranan Hukum dalam Menghadapi Perubahan Iklim dan Perkembangan Blue Economy di Indonesia" sebanyak 384 wisudawan dari berbagai fakultas serta jurusan.