Senin, 13 Mei 2024 Reporter: Folmer Editor: Toni Riyanto 2131
(Foto: doc)
Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta, Ida Mahmudah menilai pembangunan Refused Derived Fuel (RDF) Plant di Rorotan, Jakarta Utara memiliki banyak manfaat.
Ida mengatakan, RDF Plant Rorotan yang hari ini dilakukan groundbreaking oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dapat mengurangi beban volume sampah yang dibuang ke TPST Banter Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
"Hal ini tentu juga akan berdampak pada berkurangnya kemacetan karena mobilitas truk-truk sampah dari Jakarta ke Bekasi maupun sebaliknya," ujar Ida, usai prosesi groundbreaking RDF Plant di Rorotan, Jakarta Utara, Senin (13/5).
Tidak kalah penting, imbuh Ida, hasil pengolahan sampah di RDF Plant bisa dijual kepada industri yang memerlukan.
"Ini bisa menjadi sumber penghasilan baru Pendapatan Asli Daerah," ucapnya.
Ida mengaku bersyukur, pembangunan RDF Plant di Rorotan sebagai lokasi pengolahan sampah modern skala perkotaan bisa terealisasi.
"Alhamdulilah, akhirnya Jakarta memiliki pengelolaan sampah berkapasitas besar di dalam kota. Semoga cepat selesai pembangunannya, sehingga di awal tahun 2025 sudah beroperasi," terangnya.
Menurutnya, persoalan sampah di Jakarta perlu ada solusi dengan adanya terobosan-terobosan baru yang memberikan banyak keuntungan. Salah satunya, melalui pengelolaan sampah skala kawasan atau perkotaan.
"Melalui pengelolaan sampah kawasan ini bisa menghemat pengeluaran karena tidak ada tipping fee. Jika ini bisa segera diselesaikan, satu lagi masalah sampah di Jakarta terselesaikan," bebernya
Ia menambahkan, Komisi D DPRD DKI Jakarta mendukung Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam upaya penanganan sampah melalui penerapan Intermediate Treatment Facility (UTF) maupun RDF Plant.
"Silahkan mau ITF atau RDF Plant, dewan menyetujui, asalkan tidak ada
tipping fee dan memboroskan APBD," tandasnya.