Rabu, 27 Maret 2024 Reporter: Anita Karyati Editor: Toni Riyanto 8605
(Foto: Anita Karyati)
Tradisi berburu takjil sebagai hidangan untuk berbuka puasa mendatangkan berkah tersendiri bagi pedagang di Pasar Takjil Ramadan, Jalan Kebon Bawang VI, RW 06, Kelurahan Kebon Bawang,Tanjung Priok Jakarta Utara.
Berbagai jenis kuliner yang dijajakan, mulai dari aneka ragam gorengan, risol, bakwan, tahu isi, batagor, nasi kuning, pecel ayam, pempek hingga nasi padang ramai pembeli.
Warga Rawa Badak Utara, Julio mengaku senang mencari kuliner di Pasar Takjil Kebon Bawang karena makanan dan minuman yang dijual sangat bervariatif.
"Sangat membantu bagi warga yang bingung untuk mencari menu buka puasa. Bahkan, untuk lauk pauk juga ada, bisa sekalian buat sahur. Harganya jualnya juga terjangkau," ujarnya, Rabu (27/3).
Salah seorang pedagang di Pasar Takjil Ramadan RW 06, Kelurahan Kebon Bawang, Nia (42) mengaku selalu berjualan produk-produk kuliner setiap Ramadan.
"Tiap hari mulai jualan pukul 14.00. Penjualan mulai ramai sekitar pukul 16.00 hingga sesaat menjelang Maghrib atau waktu berbuka," ungkapnya.
Dirinya, imbuh Nia, menjual siomay seharga Rp 20 ribu per porsi, steak chicken Rp 20 ribu, sosia bakar jumbo, dan kebab seharga Rp 15 ribu.
"Alhamdulillah selalu ramai didatangi pembeli. Bahkan, tiap harinya bisa mengantongi Rp 800 ribu sampai Rp 1,5 juta," terangnya.
Pedagang lainnya, Risma (33) menuturkan, banyaknya pembeli yang datang membuat dagangannya mulai dari
bubur sumsum, aneka gorengan, aneka mie, hingga kolak selalu habis terjual."Harga jula bervariatif, mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 5.000. Alhamdulillah, setiap harinya dagangan kami selalu ludes terjual," ucapnya.
Sementara itu, Lurah Kebon Bawang, Nursetiyono mengungkapkan, Pasar Takjil Ramadan ini telah dibuka sejak awal puasa, Selasa (12/3) lalu.
"Total ada 30 lebih pedagang yang mayoritas merupakan warga RW 06, Kelurahan Kebon Bawang," bebernya.
Ia menambahkan, Pasar Takjil Ramadan tersebut merupakan bagian dari upaya memberikan ruang bagi pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mempromosikan dan menjual produknya.
"Bulan Ramadan ini mampu menggerakkan perekonomian. Semoga para pelaku UMKM juga makin sejahtera," tandasnya.