Rabu, 28 Februari 2024 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 7228
(Foto: Nurito)
Sejumlah pejabat eselon 2 perempuan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Selasa (27/2) sore kemarin, menyambangi Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa dan Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 di Jalan Bina Marga RT 07/06, Kelurahan Cipayung, Jakarta Timur.
Sejumlah pejabat yang hadir di antaranya adalah Asisten Kesejahteraan Rakyat Widyastuti, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sri Haryati. Kemudian Kepala Dinas Sosial DKI Premi Lasari, Kepala Dinas PPKUKM DKI Elisabeth Ratu Rante Allo, Kepala Biro Kerjasama Daerah Marulina Dewi, Direktur RSUD Tarakan Dian Ekowati dan sejumlah perjabat terkait lainnya.
Pada kesempatan ini, mereka berdialog dengan sejumlah warga binaan yang seluruhnya sudah lanjut usia di panti PSTW 1. Selain itu mereka juga bernyanyi, berjoged dan bermain dengan warga binaan di panti Balita. Sebagian ada yang berbagi kasih sayang dengan menggendong Balita berusia 0 - 7 bulan di panti tersebut.
Kepala Dinas Sosial DKI, Premi lasari mengatakan, Selain untuk silaturahmi kunjungan ini juga jadi momen untuk berbagi kasih, memberikan sejumlah bantuan baik untuk warga binaan Lansia dan Balita. Mereka juga disuport oleh Bank DKI.
"Ini bakti sosial yang dilakukan oleh para kepala perangkat daerah dan ibu asisten serta Dirut rumah sakit yang perempuan.
Kegiatan ini rutin dilakukan pejabat Pemprov DKI yang perempuan, " ujar Premi, Rabu (28/2).Menurutnya, sejumlah bantuan yang diberikan berupa kain sarung, kurma, pashmina, mukena dan sajadah untuk warga binaan Lansia, serta bantuan permainan bagi Balita.
Sementara, Kepala Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa, Flora Magdalena, menyampaikan apresiasi kepada pejabat perempuan yang rutin berkunjung dan berbagi di panti.
"Di panti ini ada 104 Balita dari usia 0-7 tahun. Semua dipelihara dan dirawat dengan baik di sini. Setiap hari untuk anak usia 7 tahun sudah diajarkan pendidikan anak usia dini oleh guru yang kita rekrut," beber Flora.
Dia menambahkan, dari 104 Balita tersebut, diperkirakan sekitar 70 persennya itu merupakan Balita titipan. Sebab, orang tuanya mengalami gangguan jiwa dan menjadi warga binaan di Panti Laras. Ada juga yang menjadi korban pembuangan bayi oleh orang tua yang tak bertanggungjawab.
Sementara, Kepala PSTW Budi Mulia 1, Benny Martha menambahkan, di pantinya ada 250 penghun yang 114 di antaranya ada orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
"Semua kami rawat dan jaga dengan baik," tandasnya.