Jumat, 31 Juli 2015 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Lopi Kasim 2753
(Foto: Rio Sandiputra)
Sebanyak 60 titik hidran dari 237 titik di Jakarta Selatan rusak dan tak bisa dioperasikan. Alhasil, jika ada peristiwa kebakaran akan menghambat kinerja Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan dalam menjinakkan si jago merah.
Tidak hanya itu, di beberapa titik tekanan air yang keluar dari hidran pun masih menjadi kendala.
"Khusus di Jakarta Selatan ada 237 titik hidran kebakaran yang tersebar di 9 kecamatan," ujar Irwan, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan, Jumat (31/7).
Hidran terbanyak berada di Kecamatan Kebayoran Baru dengan 79 titik. Lalu Kecamatan Kebayoran Lama 36 titik, Kecamatan Mampang Prapatan 15 titik, Kecamatan Pesanggrahan 1 titik, Kecamatan Cilandak 21 titik, Kecamatan Tebet 31 titik, Kecamatan Setia Budi 25 titik, Kecamatan Pancoran 16 titik, dan Kecamatan Pasar Minggu 13 titik.
"Yang tidak ada itu di Kecamatan Jagakarsa. Karena infrastukturnya belum mendukung hidran," ucap Irwan.
Namun tidak semua hidran tersebut dalam keadaan baik. Ada 60 titik hidran yang mengalami kerusakan dan tidak bisa dioperasikan. "
Dari jumlah itu ada 60 titik yang rusak. Tapi kebanyakan karena tidak keluar airnya lag i," terangnya.Meskipun begitu, belum ada program perbaikan ataupun penambahan titik hidran. "Belum ada penambahan. Lagi pula itu kewenangannya di dinas, kita hanya perawatan saja," tandasnya.