Selasa, 28 Juli 2015 Reporter: Folmer Editor: Dunih 3004
(Foto: Reza Hapiz)
Upaya mengatasi kemacetan ibu kota menjadi perhatian serius Pemprov DKI. Saat ini sejumlah simpul kemacetan coba dicari jalan keluarnya. Begitu pun 36 titik parkir liar di Jakarta Barat akan
ditertibkan agar kemacetan bisa berkurang.Tercatat dari 36 titik parkir liar di Jakarta Barat, 16 merupakan titik parkir liar yang besar dan 20 titik parkir liar kecil.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, keberadaan parkir liar mengakibatkan kemacetan lalu lintas di ibu kota.
"Selain muncul kemacetan, parkir liar mengakibatkan wajah Jakarta terlihat tidak indah. Untuk itu, saya minta titik parkir liar di Jakarta Barat ditertibkan," kata Djarot saat ke Kantor Walikota Jakarta Barat, Jalan Kembangan Raya, Selasa (28/7).
Ia mengungkapkan, ketidaktersediaan lahan yang memadai untuk tempat parkir kendaraan bermotor menjadi penyebab munculnya titik parkir liar di suatu tempat. Ia berharap, ke depan ada penyediaan tempat parkir yang memadai.
"Percuma juga kalau kita gencar menertibkan parkir liar tanpa ada solusi tepat, yakni penyediaan lahan parkir yang memadai," ujarnya.
Untuk itu, Djarot meminta lurah dan camat di Jakarta Barat untuk mencari lahan yang dapat digunakan sebagai lahan parkir. Nantinya lahan itu juga bisa untuk menampung pedagang kaki lima (PKL).
"Di lahan ini juga akan kita jadikan tempat penampungan PKL, Ruang Terbuka Hijau (RTH). Jadi, saya minta lurah dan camat cari lahan kosong," pintanya.
Sekadar diketahui sejumlah titik parkir liar berskala besar ada di Jakarta Barat. Antara lain di kolong Jembatan Glodok Harco, Traffic Light (TL) Asemka, Museum Mandiri Kota, Museum BI Kota, BNI Stasiun Beos, Jalan Batu, Jalan Kopi dan Jembatan Intan di kawasan Kota, TL Cengkareng, TL Kembangan, Pasar Palmerah, Kembang Kerep, Taman Semanan Indah, kolong Jembatan Grogol, TL Joglo dan TL Pancoran.