Jumat, 24 Juli 2015 Reporter: Folmer Editor: Widodo Bogiarto 2739
(Foto: doc)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengintruksikan walikota, camat dan lurah melakukan pendataan guna mengantisipasi pendatang baru yang tidak memiliki tujuan jelas untuk menetap di ibu kota.
Pendataan bertujuan untuk mengantisipasi aksi kriminalitas yang semakin menambah beban Jakarta.
"Pendataan bagi pendatang di Jakarta harus dilakukan. Saya tidak mau Jakarta menjadi tempat sarang pembuatan narkoba, money laundry dan tempat penyimpanan istri muda,” kata Djarot pada rapat koordinasi penataan kota dan urbanisasi di Kantor Walikota Jakarta Selatan, Jumat (24/7).
Djarot mengungkapkan, di kawasan Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, dari total penghuni sebanyak 13.000 orang, ternyata hanya 2.500 orang yang memiliki KTP DKI Jakarta.
“Sisanya mau diapakan nanti? Ini berbahaya. Harus minta surat keterangan pindah serta surat kelakuan baik dari daerah asal. Kita tidak bisa sembarangan membuatkan KTP, kalau dua surat itu tidak disertai. Sekali lagi, saya tidak mau Jakarta jadi tempat penyimpanan istri muda,” ungkap Djarot disambut tawa para camat, lurah, dan jajaran pejabat di Pemkot Administrasi Jakarta Selatan.
Djarot juga menginstruksikan jajaran di lingkungan Pemkot Administrasi Jakarta Selatan untuk mendata pendatang yang dibawa oleh pemudik.
“Saya tidak mau muncul permukiman liar baru akibat warga pendatang yang tidak memiliki tempat tinggal," tutur Djarot.
Mantan Walikota Blitar ini juga meminta Satpol PP untuk tidak melakukan pembiaran terhadap bangunan liar yang berdiri di lahan ilegal.
"Kalau lihat ada satu bangunan liar berdiri, Satpol PP harus langsung eksekusi bongkar. Jangan dibiarkan bertambah banyak. Jangan sampai ada lagi pembiaran. Lokasi yang sudah dibersihkan harus dijaga,” tegas Djarot.