Minggu, 24 September 2023 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 4568
(Foto: Folmer)
Sekitar 500 warga dari Kecamatan Johar Baru, Kemayoran, dan Sawah Besar, Jakarta Pusat, diedukasi soal cara memilih obat tradisional yang aman.
Kegiatan ini digelar Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) DKI Jakarta, melalui program Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Obat dan Makanan, Sabtu (23/9).
Menurut Kepala BBPOM Jakarta, Sofiyani Chandrawati Anwar, kegiatan ini dalam rangka meningkatkan kewaspadaan warga terkait keamanan serta mutu obat dan makanan, termasuk produk jamu-jamuan tradisional.
"Masyarakat diharapkan berperan aktif untuk menjadi konsumen cerdas dalam memilih atau mengonsumsi obat dan makanan yang aman,” ujar Sofi, seperti dikutip melalui siaran pers, Minggu (24/9).
Ia mengungkapkan, sebagian masyarakat saat ini masih mengonsumsi jamu atau obat tradisional untuk menjaga kesehatan tubuh.
"Beberapa obat tradisional ilegal ditemukan mengandung bahan kimia obat (BKO) seperti sildenafil sitrat, deksametason, piroksikam, prasetamol dan lainnya yang sangat berbahaya bagi kesehatan," ungkapnya.
Ia meminta warga dapat mengenali ciri-ciri obat tradisional yang mengandung BKO, antara lain seperti efek yang ditimbulkan sangat “cespleng”, produk diklaim dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit.
"Warga harus dapat memilih obat tradisional yang aman, dengan terapkan Cek KLIK yaitu Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa," tuturnya.
Ajakan yang sama diutarakan anggota Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati. Dia mengungkapkan, warga dapat melakukan pengecekan produk obat dan makanan yang akan dikonsumsi melalui aplikasi BPOM Mobile.
Pengecekan bertujuan guna memastikan, apakah obat dan makanan yang akan digunakan aman dan terdaftar di BPOM.
"Melalui pemberdayaan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam memilih obat dan makanan yang aman dan bermutu," tandasnya.