Kamis, 23 Juli 2015 Reporter: Andry Editor: Agustian Anas 6108
(Foto: Reza Hapiz)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menyiapkan ruang pembelajaran sistem Smart City di lantai 3 Gedung Blok A Balaikota. Ruangan tersebut nantinya difungsikan untuk pemerintah daerah lain yang ingin mempelajari sistem Smart City melalui studi banding.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI, Ii Karunia mengatakan, ruang belajar sistem Smart City ini merupakan gagasan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Sebagai daerah yang di
h arapkan jadi role model bagi daerah lain, DKI sedang siapkan ruang belajar sistem Smart City agar dapat ditiru daerah lain di Indonesia," katanya di Balaikota, Kamis (23/7).Selain dijadikan pusat belajar bagi pemerintah daerah lain, kata Ii, ruangan tersebut rencananya juga bakal difungsikan sebagai pusat kontrol dan kendali sistem Smart City. "Jadi semacam showroom gitu. Isinya nanti macam-macam. Ada layar monitor, CCTV, server dan juga aplikasi sistem Smart City," jelasnya.
Namun ia mengutarakan ruang belajar sistem Smart City ini hingga kini masih dalam tahap perencanaan dan baru mulai dilelang. "Artinya belum bisa diwujudkan dalam waktu dekat. Sekarang baru mulai dilelang," bebernya.
Pasalnya, lanjut Ii, untuk mengisi ruangan dengan perangkat teknologi yang akan memantau seluruh sistem Smart City itu memerlukan anggaran tidak sedikit. "Biayanya bisa mencapai Rp 30 miliar, karena yang mahal itu server-servernya," ungkapnya.