Sabtu, 18 Juli 2015 Reporter: Nurito Editor: Dunih 16589
(Foto: doc)
Aplikasi Qlue yang menjadi andalan program Smart City terbukti efektif membantu Pemprov DKI. Sejak aplikasi itu digunakan enam bulan lalu, sedikitnya 2.400 pengaduan masuk ke Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur.
Dari jumlah tersebut, rata-rata 99 persen pengaduan langsung ditanggapi. Dalam waktu dua hari setelah pengaduan, persoalan tersebut langsung diatasi. Penanganan pengaduan warga ini melibatkan mitra khusus.
Kasudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur, Tuti Kurnia mengatakan, rata-rata setiap pekan pengaduan yang masuk adalah 101. Sehingga jika ditotal dalam kurun waktu enam bulan, pengaduan mencapai 2.400. Jenis pengaduan terbanyak adalah soal lampu PJU (Penerangan Jalan Umum) yang padam. Kemudian lampu nyala siang hari. Seluruh pengaduan masyarakat langsung direspons. Paling lambat dalam 2 hari pengaduan sudah teratasi. Jika tidak maka akan muncul sinyal merah di laporan Qlue tersebut.
"Dengan Qlue, masyarakat kini memiliki apresiasi dan kepedulian yang tinggi. Masyarakat bisa langsung selfi dan mengirimkannya ke kami melalui Qlue. Semua pengaduan masyarakat yang masuk pasti cepat kita respons," ujar Tuti Kurnia, Sabtu (18/7).
Selain itu, untuk mengatasi pengaduan masyarakat, pihaknya juga menggandeng mitra kerja, yang khusus untuk mengatasi atau mengelola aduan warga. Baik yang masuk melalu Qlue, surat pembaca, SMS maupun menelpon ke pejabat terkait.
"Biasanya perbaikan yang dilakukan petugas tidak hanya komponen lampu. Namun, juga soal jaringannnya. Ada pula kabel yang putus. Sebab, padamnya lampu PJU itu belum tentu karena komponennya. Namun, juga banyak faktor lainnya yang menjadi pemicu," imbuh Tuti Kurnia.
Disebutkan, saat ini jumlah lampu PJU di Jakarta Timur diperkirakan mencapai 70 ribuan unit. Jumlah terbanyak di wilayah Duren Sawit yang mencapai 10 ribu unit, Pulogadung 8.000 unit. Sedangkan wilayah lain rata-rata 7.000 unit lampu.