Selasa, 29 Agustus 2023 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 5637
(Foto: Istimewa)
PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP), salah satu anak perusahaan dari Jakpro yang bergerak di bidang Information and Communication Technology (ICT) dan Telco, bertekad untuk memperkuat jaringan telekomunikasi di DKI Jakarta demi mewujudkan kota yang maju dan pintar.
Upayanya dengan menyediakan jaringan infrastruktur yang sepadan dan memadai memanfaatkan lahan-lahan milik Pemerintah Provinsi DKI secara optimal. Maka itu, JIP bekerja sama dengan Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta dan Jakarta Asset Management Center (JAMC) untuk memanfaatkan aset-aset tertentu milik Pemprov DKI Jakarta.
General Manager Corporate Secretary dan Legal JIP, Aji Rizqi Yodhana mengatakan, keberadaan jaringan telekomunikasi sangat penting dalam menunjang aktivitas bisnis maupun komunikasi sehari-hari. Salah satu bentuk infrastruktur penunjang yaitu pembangunan menara telekomunikasi/Micro Cell Pole (MCP).
“Ini tentu sangat dibutuhkan, na
mun karena kepadatan penduduk yang terus meningkat penyedia telekomunikasi perlu menyediakan distribusi yang merata untuk cakupan dan kapasitas jaringan telekomunikasi yang optimal,” ujar Aji, Selasa (29/8).Aji menyampaikan, pemanfaatan lahan ini akan diperuntukan untuk pengembangan tower telekomunikasi/MCP, Fiber To The X (FTTX), Penyelenggaraan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu dan Digital Signage (Periklanan Digital) yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Menurutnya, Jakarta sebagai kota dengan lahan yang terbatas, penggunaan aset Pemprov DKI Jakarta harus direncanakan dengan cermat sehingga dapat dioptimalisasikan untuk pengembangan kota Jakarta di masa datang.
“Adanya lahan ataupun aset milik pemprov DKI merupakan peluang yang dapat kita jadikan terobosan dengan mengaktivasi lahan tersebut," ucap Aji.
Aji menjelaskan, salah satu pilar bisnis dari JIP yakni menyediakan infrastruktur telekomunikasi khususnya pembangunan tower provider di lahan Pemprov DKI Jakarta.
Saat ini, sambungnya, JIP juga telah berinisiatif untuk menggandeng seluruh operator di Indonesia guna menyediakan berbagai solusi dalam hal Inbuilding Coverage, Micro Cell Pole, Macro Cell Pole BTS guna memberikan sarana telekomunikasi pengembangan teknologi bagi masyarakat Jakarta.
“Optimalisasi lahan milik Pemprov DKI melalui pengembangan menara telekomunikasi/MCP, layanan FTTX maupun Penyelenggaraan SJUT dan digital signage tidak hanya untuk memberikan kemudahan akses komunikasi dan telekomuniasi bagi masyarakat, namun juga dapat menopang bisnis perusahaan serta turut menambah pendapatan daerah atas aset yang telah dimanfaatkan,” urainya.
Dia menjelaskan, bukti nyata penerapan jaringan internet melalui teknologi Fiber To The Home (FTTH) yang sukses dilakukan JIP adalah menyediakan akses bagi warga di berbagai Rusun milik Pemprov DKI Jakarta.
JIP mendukung layanan FTTH berbasis komersial (JAKI Net) serta CSR (JakWifi). CSR JakWifi merupakan program internet gratis yang diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2020 lalu untuk mendukung sektor komunikasi umum/masyarakat.
Dia mengatakan, peran serta JIP dalam mewujudkan kota pintar dan nyaman juga terlihat dari progress penyelenggaraan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) dengan target sepanjang 115 kilometer untuk wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Dari sisi pembangunan SJUT fase I sepanjang 25 Kilometer di 10 ruas jalan di wilayah Jakarta Selatan sudah mencapai 100 persen yang terdiri dari ruas Jalan Mampang, Jalan Kapten Tendean, Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Senopati, Jalan Suryo, Jalan Cikajang, Jalan Gunawarman, Jalan Pattimura, Jalan Trunojoyo, dan Jalan Hasanuddin.
"Kami meyakini bahwa SJUT merupakan salah satu agenda prioritas yang penting untuk segera ditindaklanjuti. Sejauh ini jumlah operator yang sudah masuk SJUT yang dikelola oleh JIP secara keseluruhan sudah mencapai 67 persen,” ucapnya.
Dia menambahkan, JIP terus berprogres positif bekerjasama dengan Dinas Bina Marga DKI secara paralel untuk melanjutkan pembangunan fase II dan mengejar okupansi SJUT kepada seluruh operator jaringan utilitas terkait, sehingga kabel-kabel udara yang masih semrawut dapat segera masuk ke dalam SJUT.
“Ke depannya, dengan penataan SJUT, maka tujuan utama JIP dalam membangun infrastruktur digital dan penataan Kota Jakarta menuju Kota Pintar atau Smart City agar kerapian kota dapat selaras dengan kaidah tata ruang kota, kelestarian dan estetik dapat terwujud,” tandasnya.