Jumat, 25 Agustus 2023 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 4847
(Foto: Istimewa)
Perumda Dharma Jaya membentuk kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing global dengan meningkatkan keterampilan dan peluang karier sebagai salah satu strategi melakukan transformasi bisnis inti.
Bagi Dharma Jaya, SDM menjadi aset utama dalam menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan ke depan.
Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman mengatakan, dalam pengembangan kualitas SDM, perusahaannya menjalankan program training manajemen dengan jenis dua jenis materi yaitu, training sertifikasi keahlian yang dikeluarkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan training regular dengan memberikan soft skill yang dibutuhkan pekerja.
“Setelah training, mereka punya kewajiban untuk memberikan ilmunya kepada sesama pegawai. Sharing session training minimal dilakukan satu bulan setelah training,” ujar Raditya, Jumat (24/8).
Raditya menyampaikan, dalam upaya memberikan peluang training ini perusahaannya sudah mempunyai database pekerja. Sebelum menentukan pekerja yang dapat mengikuti program training, terlebih dahulu Divisi Pengembangan SDM & Organisasi melakukan training need analysis setiap tahun kepada para pekerja.
“Namun, para pekerja yang belum pernah mengikuti training tetap diutamakan,” ucap Raditya.
Dia menjelaskan, program training BNSP sudah berjalan sejak Maret 2023 dan akan dilakukan reguler setiap tahun bekerjasama dengan PPM Management dan ESQ Training. Ditargetkan ada 12 pekerja yang dapat mengikuti training BNSP dengan berbagai kompetensi tahun ini.
“Hingga Juli ini sudah ada enam pekerja yang mendapatkan pelatihan dengan kompetensi manajemen SDM, certified internal audit professional, sertifikasi public speaking, dan qualified chief risk officer,” katanya.
Raditya menjelaskan, untuk program training regular sudah ada 69 pekerja yang mendapatkan training sebagai bagian dari program pengembangan di Perumda Dharma Jaya. Adapun jenis training yang sudah diberikan antara lain Iprocs versi 7, hubungan industrial dan sosialisasi Perppu Nomor 2 Tahun 2022, pelatihan Brevet A&B, pelatihan manajemen SDM komprehensif level staf SDM, pemahaman faktor biologi dan pengendalian hama di lingkungan kerja.
Jenis pelatihan lainnya adalah bimtek pengelolaan arsip dinamis aktif, financial planning dan persiapan pensiun, edukasi penyelesaian perselisihan hubungan industrial perusahaan serta edukasi penyelesaian perselisihan hubungan industrial di perusahaan BUMN/BUMD.
“Training ini di luar training Juleha (juru sembelih halal) yang dilakukan setiap tahun dan wajib diikuti. Karena itu bagian dari proses kelangsungan bisnis yang ada di kita yaitu Rumah Pemotongan Hewan,” kata Raditya.
Raditya mengatakan, program training sertifikasi dan reguler ini dilakukan untuk membentuk kualitas SDM Perumda Dharma Jaya semakin baik dan berkualitas sehingga mampu memperkecil kesenjangan kemampuan antarsesama pegawai, baik itu hard skill maupun soft skill.
Tidak hanya itu, program ini juga untuk memastikan transformasi bisnis inti ke arah komersial dapat terlaksana dengan baik dan berada di track yang tepat.
“Selain program training manajemen, Perumda Dharma Jaya juga memberikan peluang bagi pegawainya untuk melakukan studi banding ke luar negeri. Kegiatan ini berada di dalam program pengembangan SDM atau people development yang berada di bawah Divisi Pengembangan SDM dan Organisasi. Sudah ada pegawai di bagian produksi dan logistik dikirim studi banding ke Australia selama seminggu.
Dia menambahkan, Perumda Dharma Jaya juga membuka program internship atau magang untuk pelajar SMA dan mahasiswa. Waktu magang bervariasi antara tiga sampai enam bulan. Para pemagang ini nantinya akan dimasukkan ke dalam talent pool, sehingga bila dibutuhkan perusahaan tidak menutup kemungkinan akan ditarik bekerja di perusahaannya.
Raditya menambahkan, Divisi Pengembangan SDM & Organisasi Perumda Dharma Jaya akan membuat konsep Program Management Trainee ke depan yang diharapkan dapat melahirkan SDM yang bukan hanya baik dalam kompetensi hard skill namun juga dari sisi
leadership skill.“Kita sedang bertransformasi bisnis ke arah komersial. Jadi kita ingin membuat mereka memiliki open minded terhadap perubahan, kebutuhan keterampilan di area kerjanya dapat terpenuhi sesuai dengan posisi dan jabatan yang dimiliki saat ini. Secanggih apapun sistem, sebagus apapun infrastruktur kalau SDM tidak bagus, maka tidak mungkin jadi korporasi kuat. Jadi pengembangan SDM harus selaras dan beriringan dengan infrastruktur dan sistem,” tandas Raditya.