Selasa, 14 Juli 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Dunih 4862
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama curiga jika ada oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) bermain aset. Dirinya pun tak heran mendengar adanya aset DKI yang telah beralih menjadi supermarket.
"Itu mah tidak heran di Jakarta, makanya sekarang bisa menang tidak di pengadilan. Yang saya curigain, ada oknum di BPKAD main juga, ini kan kayak mafia," kata pria yang kerap disapa Ahok itu di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (14/7).
Lahan yang dimaksud berada di Jalan Kayu Putih Raya, Pulo Mas, Jakarta Timur. Lahan tersebut dikelola bekerjasama antara PT Jakarta Propertindo dan PT Korea World Center. Dalam perjanjiannya, seharusnya lahan tersebut dibangun gedung pusat kebudayaan Korea, namun kini justru terbangun supermarket buah-buahan.
Basuki melihat banyak kasus yang dimenangkan oleh pihak ketiga tidak masuk akal. Padahal, penggugat tidak memiliki bukti yang kuat, tetapi justru dimenangkan oleh pengadilan. Basuki mengaku telah berupaya mengembalikan aset-aset pemerintah yang telah beralih. Bahkan, untuk aset-aset yang telah beralih sejak pemerintahan Gubernur DKI Sutiyoso.
"Kami tahu nih kami cari aset yang bermasalah, tapi masalahnya bisa menang enggak di pengadilan?" tanyanya.