Kamis, 21 Mei 2015 Reporter: Nurito Editor: Widodo Bogiarto 6313
(Foto: Nurito)
Tawuran antar warga kembali terjadi di Jalan I Gusti Ngurah Rai yang melibatkan warga Kebon Singkong, Klender dengan warga Cipinang Jagal, Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (21/5).
Tawuran yang berlangsung sejak pukul 01.00 ini mengakibatkan seorang warga terluka akibat terkena anak panah, sejumlah rumah dan fasilitas umum (fasum) lainnya rusak. Akibat kejadian ini perjalanan KRL Commuter Line juga mengalami gangguan.
Informasi yang berhasil dihimpun, tawuran antar warga ini pecah sejak pukul 01.00 hingga pukul 05.00. Ratusan warga dari dua wilayah yang dibatasi dengan rel kereta api dan Jalan I Gusti Ngurah Rai ini saling serang dengan menggunakan ketapel, batu, kayu, senjata tajam dan anak panah. Bahkan pagar pembatas jalan di median jalan dan dua lampu sorot berdaya 1.000 watt turut dirusak massa.
Tak hanya itu, sejumlah rumah warga bagian gentengnya atau atapnya juga rusak akibat terkena lemparan batu. Bahkan, Bonar (26), warga RT 06/10 Kelurahan Cipinang, terluka matanya terkena anak panah yang terbuat dari jeruji sepeda motor.
Jajaran Muspika Kecamatan Pulogadung dan Duren Sawit pada Kamis pagi langsung turun ke lapangan. Namun massa sudah membubarkan diri. Petugas menemukan sisa-sisa bekas tawuran, yakni pagar pembatas jalan yang kondisinya nyaris roboh. Dua lampu sorot juga pecah. Petugas juga menemukan puluhan kelereng yang diduga digunakan untuk anak ketapel. Kemudian satu busur anak panah dan satu pisau.
Camat Pulogadung, Ahmad Haryadi mengatakan, warganya yang bermukim di Kelurahan Cipinang, mengaku diserang warga Kebon Singkong, Klender, Duren Sawit. Karena terdesak warga membalasnya. Ironisnya, seorang warga justru terluka terkena anak panah yang terbuat dari jeruji sepeda motor.
Kini warga yang bernama Bonar itu dilarikan ke RSCM Jakarta Pusat untuk mendapatkan perawatan intensif. Sejauh ini belum diketahui pemicu pecahnya tawuran warga tersebut.
"Warga kami di Cipinang Jagal hanya membela diri karena diserang warga Kebon Singkong. Warga kami terluka matanya terkena anak panah.
Kami masih telusuri pemicunya dan yang pasti ada provokator dari luar ," ujar Haryadi.Sementara itu, Camat Duren Sawit, Abu Bakar berjanji akan meningkatkan pengawasan lingkungan guna mencegah terjadinya tawuran susulan.