Jumat, 16 Juni 2023 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 2145
(Foto: Istimewa)
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Pusip) DKI Jakarta menggelar acara bedah buku Indonesia - Malaysia berjudul Kembara Penyair Ikhtisas (KPI) di Aula PDS HB Jaasin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Jumat (16/6).
Hadir dalam acara bedah buku yakni Kepala Dinas Pusip DKI Jakarta, Firmansyah; Koordinator KPI, Prof Dr Dato Kepten Hashim Yacoob (Malaysia); serta Sastri Bakry selaku Ketua Satupena Sumatera Barat. Kemudian, pembahas yang membedah buku karya gabungan penulis Indonesia dan Malaysia di antaranya, DR Helvy Tiana Rosa (sastrawan dan dosen UNJ) dan Dr Abang Patdeli (mantan Direktur Departemen Pengembangan Bahasa dan Sastra Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia dan Pakar Bidang Penulisan Kreatif Majlis Sastera Asia Tenggara (Mastera), Malaysia.
Acara bedah buku juga dimeriahkan pembacaan puisi oleh penyair Indonesia di antaranya Athena Qania, Sutardji Calzoum Bahri, Jose Rizal Manua, Boyke Sulaeman, dan Octavianus Masheka. Sementara pembaca puisi dari Malaysia adalah, Hashim Yacoob dan TR Hamad.
Kepala Dinas Pusip DKI Jakarta, Firmansyah mengatakan, bedah buku KPI merupakan persaudaran rumpun melayu dalam rangka membangun karya sastra lebih membumi di masa mendatang.
"Ini penting karena bagian kehidupan dan peradaban di antaranya tidak sekadar infrastruktur, tapi juga karya sastra yang perlu dibangun ke depan," ujar Firmansyah, Jumat (16/6).
Ia berharap, kegiatan serupa juga lebih banyak digelar dengan melibatkan partisipasi generasi muda yakni mahasiswa dan pelajar SMA/sederajat.
"Pelibatan generasi muda sangat penting untuk mengetahui bagaimana membangun karya sastra," katanya.
Ditambahkan Firmansyah, kegiatan bedah buku KPI juga merupakan rangkaian kegiatan HUT ke-496 Kota Jakarta yang digelar oleh Dinas Pusip DKI.
"Momentum bedah buku ini tepat untuk membumikan sastra di Jakarta. Sesuai tema HUT ke-496 Kota Jakarta. Dengan tema HUT, Jadi Karya untuk Nusantara merupakan satu sinergisitas sebab bicara nusantara dari Indonesia, Malaysia, Thailand, kita masih satu rumpun," tandasnya.