Kamis, 13 April 2023 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 1263
(Foto: Nurito)
Sebanyak 100 warga ditargetkan mengikuti program penghapusan tato di Masjid Darul Jannah, Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kamis (1/4). Kegiatan ini digagas Baznas Bazis Jakarta Selatan.
Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, Edi Sumantri saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, program hapus tato sangat positif dan memberikan manfaat besar mereka yang memiliki niat membersihkan diri.
"Saya sangat mengapresiasi dan berterimakasih dengan adanya kegiatan hapus tato ini. Mudah-mudahan ini bisa menjadi solusi bagi warga Jakarta yang ingin menghapus tato dan membersihkan diri," ujar Edi.
Wakil Ketua Bidang 2 Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas (BAZIS) DKI Jakarta, Saad Suharto Amjad menjelaskan, program hapus tato ini sudah menjadi agenda rutin tahunan di wilayah DKI. Kali ini merupakan kegiatan tahun ketiga.
Saat pelaksanaan pertama pada 2021 lalu, kegiatan ini diikuti 550 warga . Kedua, 2022 diikuti 756 warga dan pada tahun ini ditargetkan 1.500 warga di Jakarta ikut program ini.
"Khusus di Masjid Darul Jannah ini targetnya ada 100 orang hari ini. Program hapus tato ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan,
artinya setelah bulan Ramadan tetap akan dilaksanakan," ujar SaadSementara, Koordinator Baznas Bazis Jakarta Selatan, Yasdar menambahkan, sebenarnya jumlah pendaftar melalui online ini lebih dari 100 orang. Namun karena keterbatasan waktu dan tempat maka dibatasi hanya 100 orang.
Menurutnya, peserta dibatasi karena waktu layanan hapus tato untuk satu orang bisa sampai 30 hingga 60 menit. Kegiatan ini ke depan menjadi agenda rutin bulanan di lembaga yang dipimpinnya.
"Kita akan jadikan agenda rutin setiap bulan. Karena kita sudah memiliki alat sendiri dan ada tim khusus yang menangani hapus tato di Baznas Bazis Jakarta Selatan," ujar Yasdar.
Menurutnya, dalam kegiatan hapus tato ini pihaknya kolaborasi dengan relawan IMZ. Mereka mengawal dan memandu tim dari Baznas Bazis Jakarta Selatan saat sedang melakukan hapus tato tersebut.
Rizal (29), salah seorang peserta program ini mengaku, ikut penghapusan tato di lengannya karena merasa risih dan malu kepada anak serta keluarga.
"Sebenarnya dari tahun lalu pengin hapus tato karena malu dengan keluarga dan tetangga. Kesan di masyarakat kan masih kurang baik. Makanya begitu ada informasi program hapus tato saya langsung daftar," pungkas Rizal.