Rabu, 22 Maret 2023 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 2827
(Foto: Folmer)
Komisi B DPRD DKI Jakarta meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus menjaga ketersediaan hingga stabilisasi harga komoditas kebutuhan pokok menjelang Ramadan dan Hari Raya Idufitri 1444 H/2023 M.
Permintaan itu disampaikan Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ismail saat menggelar rapat kerja bersama mitra kerja organisasi perangkat daerah (OPD) di bidang perekonomian, Selasa (21/3).
Dikatakan Ismail, sejumlah komoditas di antaranya beras premium, telur, cabai dan bawang sejauh ini telah mengalami kenaikan harga di pasaran. Pengawasan terhadap ketersediaan minyak goreng di pasaran juga harus diantisipasi agar tidak terulang kembali kelangkaan hingga mengakibatkan gejolak harga.
"Ketersediaan minyak goreng sangat rentan hilang di pasaran sehingga harus diantisipasi agar tidak terjadi panic buying di masyarakat," ujar Ismail.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Hasan Basri Umar mengungkapkan, angka inflasi di Jakarta sangat mempengaruhi secara nasional.
"Untuk itu, kami berharap adanya upaya bersama antara Pemprov DKI dan pemerintah pusat dalam menjaga stabilitas harga pangan di Jakarta,” katanya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI, Sri Haryati menjelaskan, pihaknya bersama pemerintah pusat selama ini telah melakukan langkah taktis untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pangan di Jakarta.
"Kami bekerja sama dengan satgas pangan, Polda Metro Jaya dan Bulog untuk memastikan stok kebutuhan pangan terpenuhi guna menekan angka inflasi di Jakarta," jelasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati menambahkan, sejumlah antisipasi mencegah inflasi akibat kenaikan harga kebutuhan pangan yakni dengan mengecek langsung stabilitas harga dan pasokan.
"Kami memperkirakan kenaikan harga beras sekitar 3,8 persen, ayam telur ras sekitar 10,7 persen pada Ramadan 2023. Sedangkan pada Idulfitri, kenaikan cabai merah keriting sekitar 4,5 persen dan daging sapi sekitar 14,4 persen," tandasnya.