Selasa, 30 Juni 2015 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 5366
(Foto: Reza Hapiz)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menggelar kegiatan sosialisasi anti gerakan radikal bagi kalangan remaja khususnya pelajar Sekolah Menegah Atas (SMA).
Kegiatan ini dilakukan mengingat gerenasi muda merupakan golongan yang mudah terkena pengaruh negatif dari luar, salah satunya adalah gerakan radikal.
“Tujuan kegiatan ini digelar agar pelajar SMA di ibu kota mendapat bekal untuk memahami lingkungan sekitarnya sehingga tidak mudah terpengaruh aliran yang berkonotasi radikal,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta, Ratiyono di Balaikota, Selasa (30/6).
Ia mengatakan, kegiatan sosialisasi anti gerakan radikal yang digelar di enam sekolah yang tersebar di wilayah ibu kota yakni SMAN 108, SMAN 86, SMAN 47, SMAN 29, SMAN 46 dan SMAN 32.
"Pembicara dalam kegiatan sosialisasi ini adalah para mantan angota gerakan radikal yang telah insyaf," ujarnya.
Selain mencegah pelajar SMA dari pengaruh gerakan radikal, lanjut Ratiyono, kegiatan yang merupakan salah satu program andalan dari Badan Kesbangpol DKI ini diyakini mampu meminimalisir konflik di tengah masyarakat, khususnya di kalangan pelajar SMA yang kerap terlibat tawuran.
"Hasil dari kegiatan ini adalah menjadikan siswa, guru dan sekolah lebih waspada akan ancaman dari luar, serta memunculkan kesadaran untuk menjalin kebersamaan dalam menangani masalah radikalisme di sekolah,” tuturnya.