Selasa, 23 Juni 2015 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 5703
(Foto: Ilustrasi)
Dua hari berturut - turut armada bus Transjakarta mengalami kecelakaan di jalanan ibu kota.
Terakhir, kecelakaan bus Transjakarata koridor X jurusan Tanjung Priok-PGC bernomor polisi B 7721 IS menabrak seorang pengendara sepeda motor saat melintas di Jalan Yos Sudarso arah Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (23/6) pagi.
Pengendara sepeda motor bernopol B 6676 WAW, bernama Toni Saptoni (49), warga Pamulang, Tangerang Selatan, menjadi korbannya dan tewas seketika di lokasi kejadian.
Menanggapi kejadian tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengaku telah mengintruksikan agar Direktur Utama (Dirut) PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk mengandangi armada bus yang berusia tua.
"Lebih baik dikandangkan saja daripada berisiko. Cek, cek, cek, kalau tidak benar ya kandangkan," ujar Djarot di Balaikota, Selasa (23/6).
Dikatakan Djarot, armada bus Transjakarta yang telah beroperasi sejak tahun 2003 dan 2004 silam, memiliki risiko tinggi saat beroperasi di jalanan. "Bisa saja kanvas rem habis, sehingga lebih baik dikandangin saja. Kalau ada satu atau dua armada tidak laik jalan, itu akan menyebabkan pelayanan Transjakarta menjadi tidak bagus," katanya.
Ia menegaskan, kondisi armada bus Transjakarta yang beroperasi di jalanan harus terjamin sehingga warga Jakarta dapat merasakan keamanan dan kenyamaan selama menggunakan moda transportasi massal ini.
"Satu saja tidak bagus ini akan mencederai, merusak. Akhirnya apa? Bisa jadi penurunan terhadap penumpang," ucapnya.
Ditanya wartawan perihal apakah perlu seluruh pengemudi bus Transjakarta diuji kelayakan kembali, Djarot menjawab, penyebab kecelakaan beraneka ragam.
"Ada karena sopir, armada, serta faktor pengguna jalan yang lain masuk ke jalur transjakarta," tandasnya.