Jumat, 20 Januari 2023 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 2421
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Budidaya rumput laut di Pulau
Lancang, Kelurahan Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan, kembali diaktifkan setelah sempat vakum sejak 2020 lalu, akibat pandemi COVID-19.Pembudidaya rumput laut Pulau Lancang, Nurhayati mengatakan, dirinya bersama enam ibu-ibu lainnya membantuk kelompok baru untuk budidaya rumput laut, seiring dengan mulai menggeliatnya perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat.
"Rabu kemarin, kami mulai menanam lagi rumput laut jenis cottoni hijau," katanya, Jumat (19/1).
Dijelaskan Nurhayati, kelompoknya membeli bibit dan mengadakan peralatan budidaya secara swadaya. Bibit sebanyak satu ton mereka beli seharga Rp 7.000 per kilogram dari kelompok budidaya Tidung sejahtera di Pulau Tidung.
Menurut Nurhayati, mereka menggunakan metode penanaman dengan sistem lepas dasar tanpa menggunakan pelampung di kedalaman satu hingga dua meter. Bibit rumput laut diikat tali dengan panjang antara 12 -20 meter.
"Talinya diikat di patok dalam posisi seperti melayang di tengah kedalaman air laut," paparnya.
Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu, Devi Lidya, mengapresiasi semangat para pembudidaya di Pulau Lancang yang kembali aktif. Pihaknya akan melakukan pembinaam dan pendampingan kepada mereka.
"Kita akan jadikan mereka kelompok binaan. Selain pelatihan, mereka juga bisa mendapat stimulasi sarana dan prasarana," tandasnya.