Rabu, 23 November 2022 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Erikyanri Maulana 3316
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Kepulauan Seribu bekerjasama dengan Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ) menyalurkan bantuan tali bagi kelompok tani budidaya rumput laut Pulau Panggang. Bantuan secara simbolis diserahkan di Aula Kantor Suku Dinas KPKP Kepulauan Seribu.
Kepala Suku Dinas KPKP Kepulauan Seribu, Devi Lidya mengatakan, pemberian bantuan tali ini khusus diberikan kepada kelompok budidiaya rumput laut Kelurahan Pulau Panggang. Total se
banyak 5 paket tali bantuan diberikan."Masing-masing paket dibagi pada satu kelompok. Satu kelompok terdiri dari 10 orang," ujarnya, Rabu (23/11).
Dilanjutkan Devi, satu paket bantuan tali itu terdiri dari tali ukuran kecil, sedang dan tali ukuran besar. Selain bantuan tali, pihaknya juga tengah memproses bantuan bibit rumput laut.
Sebelum bantuan itu terealisasi, Devi mengatakan para pembudidaya melakukan persiapan, mulai dari memotong tali hingga mengikat. Sehingga saat bantuan bibit tiba nantinya mereka tinggal menebar.
"Ini adalah pemberdayaan khusus petani rumput laut di Kelurahan Pulau Panggang. Tugas kami adalah terus melakukan pendampingan pembinaan, sampai rumput laut ini menjadi emas hijau," katanya.
Community Development (Comdev) PHE ONWJ, Iman Teguh menyampaikan, pihaknya juga akan memberikan bibit rumput laut, yaitu bibit jenis cottoni dan spinosum. Totalnya sebanyak 12 ton.
"Tediri dari 2 ton jenis cottoni, dan 10 ton spinosum. Jadi kami nantinya yang akan melakukan pembelian dan mereka terima di lokasi," jelasnya.
Dalam proses pembelian bibit, Iman mengaku akan melibatkan Suku Dinas KPKP Kepulauan Seribu dan perwakilan kelompok budidaya. Tujuannya untuk memastikan benih yang dibeli tidak salah.
"Mereka juga akan mengawal, dan mengawasi pengiriman bibit supaya kualitasnya tetap bagus sampai di lokasi," tambahnya.
Sedangkan untuk proses pemasaran rumput laut ini, Iman mengaku akan membicarakan lebih lanjut. Diakui, pihaknya butuh analisis dan asesmen tentang perkembangan rumput laut di Kepulauan Seribu.
"Kita ingin melihat seperti apa alur bisnis budidaya rumput laut yang sudah berjalan di Kepulauan Seribu. Saat ini kita baru melihat dari luar, belum dalamnya seperti apa," tandasnya.