Kamis, 18 Juni 2015 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Lopi Kasim 4028
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Pedagang timun suri yang kerap ditemukan saat bulan puasa mulai bermunculan. Umumnya, pedagang buah untuk berbuka puasa itu menggelar lapak di pinggir jalan umum dan di sekitar perumahan penduduk. Seperti yang terlihat di Jl H Sarimun, RW 01, Kelurahan Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat.
Di sepanjang jalan tersebut puluhan pedagang timun suri dengan lapak sederhana, baik itu hanya menggunakan meja kayu atau bale berjejer di depan rumah warga.
Hasnah (50), salah satu pedagang mengatakan, timun suri yang dijualnya merupakan hasil kebunnya dari memanfaatkan lahan pengembang.
“
Timun suri dan pedagangnya warga sini (Kembangan Selatan) yang memang bertani memanfaatkan lahan pengembang untuk menanam timun suri setiap memasuki bulan puasa ,” ujar Hasnah, Kamis (18/6).Untuk timun suri berukuran besar dengan berat dua kilogram dijual RP 15 ribu hingga Rp 20 ribu per buah. Untuk ukuran sedang Rp 10 ribu per buah dan ukuran kecil Rp 5 ribu-7 ribu.
Kondisi yang sama juga terlihat di sepanjang Jalan Raya Kembangan-Puri Kembangan. Belasan pedagang timun suri menggelar lapaknya di pinggir jalan. Biasanya, mulai ramai pembeli menjelang sore.
Miat (46), salah satu pedagang menuturkan, mendekati bulan puasa dirinya selalu menanam timun suri di lahan milik pengembang.
“Saya sudah lebih dari 17 tahun dagang timun suri. Memang mendekati bulan puasa, saya yang biasanya nanam sayuran, jelang bulan puasa ganti nanam timun suri karena untungnya lumayan,” ucap Miat.