Rabu, 11 Januari 2023 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 1882
(Foto: Nugroho Sejati)
PT MRT Jakarta mencatat sekitar 19,7 juta orang menggunakan layanan MRT Jakarta sepanjang tahun 2022 dengan jumlah 87.072 perjalanan kereta.
Jumlah tersebut menunjukkan bahwa rata-rata 50.000 orang menggunakan MRT Jakarta per hari. Ketepatan waktu tempuh, kedatangan, dan berhenti Ratangga juga mencapai 99,94 persen.
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda), Ahmad Pratomo mengatakan, perusahaan menargetkan angka keterangkutan penumpang mencapai 14,6 juta orang sepanjang 2022 di awal tahun lalu, atau setara dengan rata-rata harian sebanyak 40 ribu orang per hari.
“PT MRT Jakarta bekerja sama dengan berbagai pihak, terutama dari industri wisata seperti sektor kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tempat wisata,” ujar Pratomo, Rabu (11/1).
Menurut Pratomo, kerja kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder) juga mendorong peningkatan angka keterangkutan seperti Transjakarta, PPD, Tebengan, Gojek, Grab, dan yang terbaru, Swoop.
Pratomo menilai, kehadiran angkutan pengumpan ini akan berdampak tidak saja terhadap kenaikan angka keterangkutan, namun juga mendorong kebudayaan menggunakan platform berbagi kendaraan (ride sharing).
Secara angka, sambungnya, operator pengumpan ini menyumbang sekitar 13 persen angka keterangkutan dari total ridership MRT Jakarta.
“PT MRT Jakarta berterima kasih kepada masyarakat yang telah menaruh kepercayaannya terhadap layanan MRT Jakarta dan mitra-mitra pengumpannya sehingga lebih banyak orang yang menggunakan MRT Jakarta dalam mobilitas sehari-harinya,” kata Pratomo.
Pratomo mengatakan, pengembangan kawasan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD) di beberapa stasiun fase 1 koridor Selatan - Utara yang dirancang dengan memadukan fungsi transit dengan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik juga turut berkontribusi dalam mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang.
Dia menyampaikan, sebagai bagian dari inovasi dan mengikuti tren digital oleh masyarakat, pengguna jasa MRT Jakarta dapat menggunakan aplikasi MRT Jakarta di ponsel pintar untuk membeli tiket perjalanan, menggunakan poin penggunaan untuk ditukar dengan berbagai promo, bahkan menonton film dan bermain gim ponsel.
“Seluruh fitur gaya hidup ini bertujuan untuk memberikan pengalaman penuh kepada pelanggan saat menggunakan layanan MRT Jakarta,” urai Pratomo.
Pratomo menambahkan, di lingkungan MRT Jakarta, baik stasiun maupun Ratangga, pemberlakuan protokol kesehatan mutlak dilaksanakan. Aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa selalu menjadi prioritas perseroan.
“MRT Jakarta secara konsisten menerapkan protokol kesehatan di stasiun dan ratangga demi keselamatan bersama melalui Protokol Bangkit yang mendapatkan apresiasi baik dari masyarakat sebagai bentuk nyata dalam mengurangi risiko penyebaran COVID-19 di MRT Jakarta,” tandas Pratomo.