Rabu, 17 Juni 2015 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Agustian Anas 3769
(Foto: doc)
Kurangnya sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara menyebabkan kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah elite itu mengkhawatirkan. Bahkan dalam 1,5 bulan terakhir, kasus DBD di Kelapa Gading tertinggi di Jakarta Utara. Jumlahnya naik mencapai 186 kasus dibanding April dan Mei lalu.
Wakil Camat Kelapa Gading, Syamsul Huda, mengakui tingginya kasus DBD di wilayahnya karena kawasan elite seperti apartemen jarang tersentuh sosialisasi kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sehingga menjadi sasaran empuk nyamuk aedes aegypti untuk berkembang biak.
Untuk mencegah meluasnya penyakit DBD, Syamsul Huda mengaku sudah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder seperti Mall of Indonesia, pengelola apartemen, perkantoran swasta, tempat ibadah, dan sekolah untuk menggalakkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk minimal 30 menit setiap hari Jumat.
"Sosialisasi lagi kita tingkatkan di Kelapa Gading dengan memberikan penyuluhan bahaya dan cara mencegah DBD," ujarnya, Rabu (17/6).
Dia juga mendukung diluncurkannya bus penyuluhan DBD atau bus Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang rencananya akan berkeliling Jakarta. Namun yang paling penting, masyarakat khususnya kalangan menengah ke atas yang tinggal di kawasan elite mau melakukan PSN.
"Bus Jumantik itu akan lebih membantu. Namun kita harus sadarkan masyarakat agar melakukan kegiatan PSN. Karena PSN sangat efektif membunuh jentik nyamuk aedes aegypti," ungkapnya.