Selasa, 27 Desember 2022 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Budhy Tristanto 2351
(Foto: Wuri Setyaningsih)
Menutup 2022 ini, PT MRT Jakarta (Perseroda) meluncurkan inovasi terbaru Robot DINA (Digital Intelligent Assistant) yaitu robot pintar yang berpatroli di dalam area stasiun.
Peluncuran uji coba dihadiri Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi, dan tim pengembang serta akademisi Universtitas Gunadharma.
"Menutup tahun 2022 ini, kami meluncurkan satu unit robot pintar yang secara umum bertugas sebagai robot surveillance. Fungsi dari Robot DINA ini ialah melakukan patroli di area stasiun untuk mengawasi operasional stasiun termasuk fasilitas dan kondisi area publik," jelas Effendi, Selasa (27/12).
Menurut Effendi, alat ini juga melakukan interaksi dua arah dengan penumpang karena Robot DINA tersambung dengan petugas di stasiun sehingga pengguna jasa dapat bertanya dan berbicara langsung dengan petugas tersebut.
"Robot DINA ini merupakan bentuk inovasi tanpa henti yang dilakukan PT MRT Jakarta. Saat uji coba, saya sudah mencoba berkomunikasi dengan salah satu penumpang. Penumpang itu melihat saya melalui layar di Robot DINA dan saya melihat melalui layar komputer yang nantinya ada di salah satu ruangan di stasiun. Bahkan, kita bisa mengecek dan melihat apa yang dilihat oleh Robot DINA ini melalui ponsel, meskipun sedang berada di rumah atau kantor,” ungkapnya.
Inovasi seperti ini, tambahnya, juga membantu tingkat manajemen untuk mengetahui bagaimana kondisi nyata (real time) di stasiun sehingga membantu dalam pengambilan keputusan atau kebijakan.
"Kedepannya Robot DINA ini akan semakin berkembang sesuai dengan kebutuhan operasional kami di stasiun, baik itu dalam membantu pelayanan kepada penumpang maupun pengawasan keamanan," ungkapnya.
Robot DINA dapat berpatroli secara otonom maupun menggunakan kendali petugas. Saat ini, PT MRT Jakarta (Perseroda) mengujicobakan satu unit Robot DINA dan ditempatkan di Stasiun Lebak Bulus Grab, sebagai salah satu stasiun besar dan tersibuk di jalur fase 1. Ke depannya, akan dilakukan kajian dan evaluasi untuk penambahan di stasiun lain, termasuk untuk fase 2A.