Minggu, 14 Juni 2015 Reporter: Nurito Editor: Agustian Anas 4673
(Foto: Nurito)
Sebanyak 77 warga Rusun Tipar Cakung, RW 10 Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur, mendapatkan layanan pembinaan kependudukan (Binduk), Sabtu (13/6). Layanan jemput bola ini dilakukan Sudin Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Timur dalam rangka tertib administrasi kependudukan.
Kasudin Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Timur, Ahmad Fauzi mengatakan, kegiatan Binduk ini untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat, sekaligus jemput bola pelayanan kependudukan. Rusun Tipar Cakung menjadi sasaran karena ditengarai masih ada warga yang KTP-nya tidak sesuai dengan domisili.
Dari 77 warga yang dilayani ini, 33 warga mengurus KTP, 18 warga perekaman data e-KTP, dan 26 warga lainnya mengurus akta kelahiran. Operasi Biduk ini melibatkan 50 petugas gabungan dari unsur Sudin Dukcapil, Satpol PP, kelurahan, kecamatan, dan TNI/Polri.
"Operasi Binduk ini akan terus dilakukan untuk pengendalian urbanisasi di DKI. Kita jemput bola ke rusun-rusun, rumah kos, kontrakan, dan pemukiman padat penduduk," ujar Fauzi.
Walikota Administrasi Jakarta Timur, Bambang Musyawardana mengatakan, operasi Binduk ini sebagai tindak lanjut dari Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 116/2015 tentang Pengendalian Arus Mudik/Balik Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah.
Disebutkan, saat ini jumlah penduduk di Jakarta Timur mencapai 2,864.170. Jumlah ini merupakan terbesar di wilayah DKI dengan kepadatan penduduk rata-rata 15.220 jiwa per kilometer. Adapun luas wilayahnya mencapai 188,19 kilometer. Operasi Binduk ini akan terus dilancarkan sebelum dan sesudah lebaran.
"Biduk ini selain untuk pengendalian laju urbanisasi juga untuk tertib administrasi kependudukan. Sasaran biduk adalah warga penduduk tetap atau tidak tetap, WNI/WNA, yang ada di kontrakan, rusun, apartemen, home industri, dan daerah padat penduduk," ujar Bambang.
Ketua RW 10 Cakung Barat, Moody J Prang (45) mengatakan, Rusun Tipar Cakung memiliki 10 tower. Masing-masing terdapat 100 unit. Sedangkan jumlah penghuni 3.500 jiwa atau 989 kepala keluarga yang tersebar di 10 RT.
"80 persen warga di sini KTP-nya sudah sesuai domisili. Selebihnya saat ini sedang dalam proses mutasi. Warga di sini semua sibuk, makanya begitu ada operasi Binduk warga langsung memanfaatkannya. Karena tidak perlu repot-repot datang
ke kelurahan dan sudin," ujar Moody.