Senin, 08 Juni 2015 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Agustian Anas 3397
(Foto: Rio Sandiputra)
Banyaknya angkutan kota yang ngetem dan memutar arah sembarangan membuat lalu lintas di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, macet parah. Ironisnya, Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi (Sudinhubtrans) Jakarta Selatan mengaku tidak bisa berbuat banyak mengatasi persoalan tersebut akibat keterbatasan personel yang dimiliki.
Bagaimana tidak, setiap harinya hanya ada 18 personel yang berjaga-jaga dan mengatur lalu lintas di sekitar lokasi. "Di sekitar Pasar Kebayoran Lama hanya ada 18 orang personel bertugas setiap hari. Mereka dibagi dalam dua shift," kata AB Nahor, Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sudinhubtrans Jakarta Selatan, Senin (8/6).
Meski demikian, kata Nahor, pihaknya akan terus melakukan penindakan terhadap angkot yang melanggar di sekitar pasar tersebut. "Setiap hari pasti ada yang kita tindak, baik angkot ataupun bajaj karena ngetem atau berputar arah," ujarnya.
Selain itu, lanjut Nahor, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Seksi Rekayasa Lalu Lintas terkait aspirasi masyarakat yang mengusulkan penutupan titik separator median jalan di Pasar Kebayoran Lama. "Untuk penutupan separator, saya masih berkoordinasi dengan Seksi Rekayasa Lalu Lintas," ungkapnya.
Sekadar diketahui, kawasan Pasar Kebayoran Lama akan dijadikan salah satu wilayah tertib terpadu. Bukan hanya dari pedagang kaki lima (PKL) yang menggelar lapak di jalan, tetapi juga tertib lalu lintas terutama angkutan umum yang kerap mengetem di sembarang tempat.