Kamis, 04 Juni 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 4247
(Foto: doc)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan public obligation service (PSO) subsidi untuk tarif Transjakarta sebesar Rp 1,7 triliun. Jumlah tersebut akan meningkat pada tahun depan menjadi RP 2 triliun.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan sengaja memberikan subsidi kepada warga ibu kota. Tujuannya agar pengendara kendaraan pribadi mau beralih ke angkutan umum.
"Semua bus akan kita bayar rupiah per kilometer. Makanya kita menyiapkan PSO tahun ini Rp 1,7 triliun. Dan tahun depan hampir Rp 2 triliun," kata Basuki di Balaikota, Kamis (4/6).
Setelah mendapatkan subsidi tarif Transjakarta yang dibayarkan oleh penumpang hanya sebesar Rp 3.500. Ke depan dengan tarif tersebut tidak hanya bisa naik Transjakarta saja, tetapi semua kendaraan yang dikelola oleh PT Transportasi Jakarta.
"Tujuan subsidi nih, agar semua orang Jakarta naik bus. Cukup bayar Rp 3.500, bisa naik bus seluruh Jakarta. Tapi mesti beli tiket bus harian, mingguan, atau bulanan," ujarnya.
Rencana tersebut, lanjut Basuki, akan diterapkan setelah jumlah bus Transjakarta terpenuhi. Selain itu juga, jika semua angkutan umum sudah mau dibayar rupiah per kilometer. Hal ini juga bisa mengurangi kemacetan di ibu kota karena angkutan umum tidak perlu lagi ngetem.