Rabu, 03 Juni 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Erikyanri Maulana 3985
(Foto: Reza Hapiz)
Mahal serta minimnya lahan di ibu kota, membuat Pemprov DKI Jakarta akan mengandalkan sistem hidroponik untuk pertanian. Adapun untuk menjamin ketersediaan bahan makanan seperti sayur mayur dan beras akan mengandalkan daerah produsen.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, lahan di ibu kota nilainya semakin tinggi. Sehingga lahan pertanian tidak akan difokuskan. Jika masyarakat tetap ingin bercocok tanam, disarankan menggunakan sistem hidroponik. "Kalau untuk pertanian, kita mesti mengubah ke hidroponik," ujar Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (3/6).
Sistem pertanian hidroponik telah dilakukan di rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Marunda, Jakarta Utara. Saat ini, lahan pertanian di Jakarta masih terdapat di beberapa lokasi seperti, di Rorotan, Marunda dan Cilincing, Jakarta Utara. Namun kini lahan tersebut sudah mulai menyusut.
Menurut pria y
ang akrab disapa Ahok ini, lahan persawahan yang ada saat ini justru akan dijadikan embung untuk penampungan air. Apalagi selama ini kontribusi hasil panen sawah di Jakarta untuk ketersediaan beras lokal juga tidak terlalu signifikan."Makanya kita nanti sukseskan PT Food Station Tjipinang Jaya yang akan mulai memasok beras keluar daerah selain DKI, seperti ke Jawa Barat dan Banten," tandasnya.