Senin, 01 Juni 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Dunih 4004
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyayangkan peristiwa tawuran yang menewaskan dua remaja di Tambora, Jakarta Barat, Minggu (31/5) kemarin. Ia berharap, peristiwa ini tidak ada lagi, dan meminta pelajar agar menyalurkan hobinya lewat olahraga.
Pria yang akrab disapa Ahok itu menyarankan pelajar agar ikut dalam kegiatan yang lebih bermanfaat. Salah satu yang disarankan Ahok, adalah mengikuti olahraga tinju. Dia mencontohkan seperti petinju Pacquiao asal Philipina.
"Kalau tidak mau sekolah jadi petinju saja, seperti Pacquiao bisa kaya dibayar Rp 1,2 triliun, lumayan kan. Kalau mau bandel, bandel sekalian," ujarnya di Balaikota, Senin (1/6).
Menurutnya, pihaknya akan bertindak tegas terhadap pelajar nakal. Ini dilakukan tidak hanya untuk memberi efek jera, tapi juga untuk mencegah bahaya yang ditimbulkan dari pelajar nakal tersebut kepada orang lain.
"Kalau pelajar suka tawuran kita keluarin saja," kata Basuki.
Bagi siswa yang bersekolah di swasta pun, sanksi yang akan diterima sama. Terlebih, tawuran yang sering dilakukan oleh pelajar mengarah pada aksi kriminal.
"Kami bisa usir dari Jakarta juga, karena izin sekolah swasta juga di kita," tegasnya.
Seperti diketahui tawuran kembali terjadi di Jalan KH Moch Mansyur, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, Minggu (31/5) dini hari. Insiden tersebut menewaskan dua orang remaja. Dua remaja yang menjadi korban tawuran tersebut berinisial Al (17) dan Ron
(20). Keduanya merupakan warga Jalan Kesederhanaan, Tamansari, Jakarta Barat. Mereka meninggal karena luka tusuk benda tajam. Tawuran itu melibatkan dua kelompok remaja yang berasal dari kelompok Cebokan, Tanah Sereal, Taman Sari, Jakarta Barat dan kelompok All Star dari wilayah Tanah Pasir, Penjaringan, Jakarta Utara.