Jumat, 22 Mei 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Dunih 4493
(Foto: doc)
Kebijakan relokasi warga bantaran Sungai Ciliwung di Pinangsia dan Ancol dilakukan Pemprov DKI untuk mengatasi persoalan banjir di ibu kota. Warga pun diminta tidak khawatir nasibnya akan sengsara, karena Pemprov DKI akan menyiapkan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) sebelum rumahnya dibongkar.
"Pemerintah tidak akan punya niat untuk sengsarakan rakyat. Tapi, pemerintah juga akan didik warga yang nakal. Kalau pun kami gusur pada lahan bukan milik kalian, kami siapkan tempat pengganti," kata Djarot Saiful Hidajat, Wakil Gubernur DKI Jakarta, kepada perwakilan warga bantaran Sungai Ciliwung, Pinangsia dan Ancol di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (22/5).
Djarot pun meminta kepada warga untuk tidak kembali berdemo. Dirinya berjanji akan melihat langsung ke lapangan dalam waktu dekat. Terlebih, pada aksi demo kali ini, warga membawa anak-anak.
"Tidak perlu demo-demo lagi, bawa anak segala. Datang saja bicara baik-baik. Nanti dikira kami tidak buka ruang dialog," ucapnya.
Menurut Djarot, cara yang dilakukan warga dengan membawa anak-anak untuk ikut berdemo kurang baik. Hal itu bisa dikatakan sebagai eksploitasi. "Saya tidak suka demo bawa anak kecil atau lansia. Sering kita temukan di lapangan mereka selain ada rumah di bantaran kali, tapi juga punya rumah di lokasi lain," katanya.
Karena itu, Djarot juga berjanji akan mengumpulkan lurah dan camat untuk membahas masalah tersebut. Termasuk memberi pilihan warga untuk membongkar sendiri bangunan rumahnya. Meskipun, keberadaan mereka berada di lahan milik negara.
"Prinsipnya kami ingin bangun kawasan layak huni bersama. Tapi, kami tidak bisa ngawur kalau itu tanah milik orang," ucapnya.