Selasa, 19 Mei 2015 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Widodo Bogiarto 3787
(Foto: Reza Hapiz)
Kesadaran masyarakat untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB) akhir-akhir ini terus mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari makin banyaknya keluarga di Jakarta yang memiliki anak lebih dari dua orang.
"Mulai melemah kesadaran masyarakat mengikuti program KB. Mereka sudah biasa memiliki anak lebih dari dua orang. Sekarang itu bukan berlomba secara kuantitas, tetapi bagaimana bisa menjadikan anak-anak yang berkualitas," kata Djarot Saiful Hidajat, Wakil Gubernur DKI Jakarta, saat membuka Rakerda Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Keluarga Berencana (BPMPKB) Provinsi DKI Jakarta di Gedung PKK Melati, Kelurahan Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (19/5).
Djarot mengharapkan program KB di ibu kota ditingkatkan, karena berhubungan dengan kualitas hidup keluarga yang meningkat serta bisa mengurangi angka kemiskinan.
Djarot mengatakan, apabila sebuah keluarga memiliki anak yang banyak, tanpa adanya daya secara ekonomi justru akan membentuk kemiskinan baru di masyarakat.
"Salah satu faktor kemiskinan di Jakarta adalah kurangnya etos kerja dari warga. Kalau anak banyak, berarti harus lebih keras lagi kerjanya," ucap Djarot.
Untuk itu, dalam rakerda kali ini, Djarot meminta kepada BPMPKB bisa menemukan akar masalah dari warga Jakarta. "Rakerda penting, untuk kita berpikir memberdayakan masyarakat, ibu, anak dan suami. Kalau tepat menyusun dan menyerang akar persoalan masyarakat, saya yakin tingkat kemiskinan, kekerasan pada anak, perempuan, istri dan suami akan turun," paparnya.
Kepala BPMPKB DKI, Dien Emmawati menambahkan, rakerda kali ini akan mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dan sedang dilakukan. "Kita akan evaluasi program yang sudah dilakukan di tahun lalu, dan yang sedang berjalan. Selain itu akan dirumuskan program untuk bisa menyentuh langsung masyarakat, guna membentuk masyarakat yang lebih sejahtera," tandasnya.