Senin, 18 Mei 2015 Reporter: Folmer Editor: Agustian Anas 3997
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meninjau langsung pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SD dan sederajat, Senin (18/5). Orang nomor satu di DKI itu memantau pelaksanaan UN di SDN 01 Menteng, Jakarta Pusat, bekas sekolah Presiden Amerika Serikat (AS) Barrack Obama.
Ahok yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta, Arie Budhiman dan Walikota Jakarta Pusat, Mangara Pardede, tiba di sekolah tersebut sekitar pukul 06.30 WIB. Ahok dalam arahannya berharap sebanyak 56 siswa kelas 6 SDN 01 Menteng yang mengikuti UN hari ini tidak sekadar lulus saja.
"Saya tahu anak-anak pasti semangat semua untuk melaksanakan ujian, apalagi ini sekolahnya Obama, pasti semangat. Saya ingin kalian tidak sekadar lulus, tapi punya mimpi jadi presiden juga. Jadi gubernur mah kecil sudah," kata Ahok, di Lapangan SDN 01 Menteng.
Ia mengungkapkan, modal terpenting untuk menjadi presiden adalah kejujuran yang akan tercatat sebagai rekam jejak. "Hidup orang ke depan, tidak bisa lagi hanya pencitraan, zaman sudah berubah dan anak-anak harus dibekali ilmu. Jadi orang harus terus memperbaiki diri. Bapak doakan, anak-anak di sini harus bisa jadi pejabat penting di Indonesia," ungkapnya.
Ia pun berpesan agar para siswa tetap rajin belajar serta tidak menghalalkan segala cara. "Berteman juga penting. Tapi kalau teman nakal, hati-hati. Ibu saya dulu sering selek
si teman-teman saya yang main ke rumah. Yang rajin, tapi tidak pintar-pintar banget, tidak apa-apa," tuturnya.Usai memberi sambutan, Basuki menyalami satu per satu siswa yang melaksanakan UN. Para siswa serta guru-guru juga berfoto bersama orang nomor satu di ibu kota itu. Setelah meninjau pelaksanaan UN di SD 01 Menteng, Basuki langsung meninjau UN di SD Theresia, Jakarta Pusat.
Sekadar diketahui, sebanyak 153.266 siswa SD/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan sederajat di Jakarta mengikuti ujian nasional pada 18 hingga 20 Mei mendatang. Rinciannya, 140.704 siswa SD, 12.430 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI), dan 132 siswa SD Luar Biasa (SD LB). Berbeda dengan UN SMP dan SMA yang sudah dilaksanakan computerized based test (CBT), UN SD masih dilaksanakan secara paper based test.
Sementara, mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia pada 18 Mei, Matematika pada 19 Mei, Ilmu Pengetahuan Alam pada 20 Mei.