Jumat, 15 Mei 2015 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 4825
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jumat (15/5) siang. Dalam pertemuan itu, Basuki menyampaikan sejumlah masalah seperti perkembangan persiapan Asian Games 2018, pembangunan infrastruktur transportasi baru, dan pencairan APBD DKI Jakarta.
"Iya tadi juga bahas pencairan APBD supaya cepat masuk LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah)," ujar Basuki di Balaikota Jumat (15/5).
Mantan Bupati Belitung Timur ini juga menyampaikan seputar penarikan proyek untuk APBD Perubahan. Itu lantaran ada persolan terkait kontrak di badan pelayanan pengadaan barang dan jasa.
Basuki juga memaparkan perkembangan pembangunan Light Rail Transit (LRT) di ibu kota dengan harapan pemerintah pusat ikut membantu pembangunan infrastruktur moda transportasi massal tersebut. "Jadi kita harus bangun. Ini saya laporkan, saya akan bentuk BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) sehingga transportasi massal berbentuk rel di bawah Dishubtrans DKI. Beliau inginnya ground breaking tahun ini," ungkapnya.
Dikatakan Basuki, pembangunan ketujuh koridor LRT diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp 35 triliun. Pembangunan satu rute itu diperkirakan mencapai Rp 8 triliun menggunakan APBD DKI. Ia menambahkan, pihaknya akan membuka lelang untuk menentukan kontraktor pembangunan proyek LRT pada pertengahan tahun ini. "Pertengahan tahun lelang, akhir tahun kita mulai. Dananya kita, APBD. Tadi ngomong saja supaya Beliau tahu," tandasnya.
Sekadar diketahui, ketujuh koridor LRT yang akan dibangun di antaranya koridor I (Kebayoran Lama - Kelapa Gading) sepanjang 21,6 km, koridor 2 (Tanah Abang - Pulo Mas) sepanjang 17,6 km, koridor 3 (Joglo - Tanah Abang) sepanjang 11 km, koridor 4 (Puri Kembangan - Tanah Abang) sepanjang 9,3 km, koridor 5 (Pesing - Kelapa Gading) sepanjang 20,7 km, koridor 6 (Pesing - Bandara Soekarno - Hatta) sepanjang 18,5 km, dan koridor 7 (Cempaka Putih - Ancol) sepanjang 10 km.