Selasa, 12 Mei 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 5310
(Foto: Reza Hapiz)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat menegur Bupati Kepulauan Seribu, Tri Joko Sri Margianto karena jarang turun ke lapangan dan lebih mengandalkan aplikasi WhatsApp untuk memantau wilayahnya. Djarot mengatakan, pantauan melalui aplikasi WhatsApp hanya mengandalkan laporan dari staf. Sehingga bisa saja apa yang terjadi di lapangan tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Karena itu, Djarot meminta Tri Joko lebih sering turun ke lapangan untuk memantau wilayah sehingga mengetahui persoalan yang dihadapi warga. "Ya harus sering turun. Kalau lewat WA misalnya, aku foto yang bagus-bagus dikirim. Kadang-kadang tidak sesuai," kata Djarot, di Balaikota, Selasa (12/5).
Dia mengatakan, sebagai pemimpin harus dekat dengan warga. Terlebih, warga pulau harus mendapatkan perhatian lebih dari Pemprov DKI. "Harusnya turun ke lapangan. Bupati harus dekat dan tahu kondisi masyarakatnya," ucapnya.
Di sisi lain, Djarot tetap mengapresiasi Tri Joko yang memanfaatkan laporan-laporan lurah via WhatsApp. Djarot menilai hal itu membuktikan jaringan internet yang ada di Kepulauan Seribu sudah cukup baik. "Berarti kan jaringannya mantap toh? Jaringannya sudah kuat," ungkapnya.
Sebelumnya, Tri Joko diberitakan lebih sering berada di wilayah Jakarta daratan ketimbang berada di kepulauan yang berada di perairan Teluk Jakarta itu. Ia pun telah mengakui hal tersebut. Menurut Tri, ia berada di rumah dinasnya yang ada di Pulau Pramuka jika hanya ada keperluan. Sedangkan untuk memantau kondisi daerah yang dipimpinnya, ia cukup mengandalkan laporan dari lurah-lurah yang bertugas di sana.
"Ya enggak harus setiap kali pergi keliling pulau, kan sekarang ada WA (WhatsApp). Kami monitor dari situ dengan laporan para lurah masing-masing pulau. Pakai sistem dong, kalau tidak, ya saya babak belur setiap hari keliling pulau," kata Tri.