Senin, 06 April 2015 Reporter: Suparni Editor: Dunih 6389
(Foto: doc)
Persoalan sampah di Pulau Seribu membutuhkan pengananan yang serius. Sebab, dari 11 mesin pengolah sampah, hanya 3 unit yang masih berfungsi. Kondisi tersebut membuat sampah menumpuk.
"Mesin pengolahan sampah banyak yang rusak. Seperti di Pulau Untung Jawa dan Pulau Pramuka tempat sampahnya tidak berfungsi. S
ampah-sampah terpaksa banyak yang ditumpuk di belakang pulau oleh warga sekitar," ujar Bupati Kepulauan Seribu, Tri Djoko Sri Margianto, Senin (6/4).Menurutnya, pihaknya telah berkoordinasi dengan Sudin Kebersihan untuk memperbaiki mesin pengolahan sampah. Sedangkan mesin pembakar sampah yang saat ini masih berfungsi, salah satunya di Pulau Pari.
"Kalau ada mesin insenerator, sampah tidak lagi menumpuk. Sampah juga tidak mungkin dibuang ke laut. Sebab, memang tidak diperbolehkan," ucapnya.
Selain persoalan kekurangan mesin pengolahan sampah, Kepulauan Seribu juga kewalahan dengan banyaknya sampah di laut. Sampah itu berasal dari perairan di Jakarta yang terbawa sampai ke pulau. Selain menunggu Sudin Kebersihan memperbaiki mesin pengolah sampah, pihaknya juga melakukan penanganan dan pembagian kewenangan antara Sudin Kebersihan dan kelurahan. Pihaknya juga menargetkan setiap 10 meter akan ada tempat sampah di masing-masing pulau, sehingga warga tak perlu menumpuk sampah lagi.