Rabu, 22 Juni 2022 Reporter: Folmer Editor: Andry 2474
(Foto: Folmer)
Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta menggelar Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah (PGJSS) di tiap RW se-Ibu Kota.
Berbagai kegiatan pengolahan sampah rumah tangga digelar pada kegiatan PGJSS yang digelar selama lima hari ke depan.
Pantauan beritajakarta.id, puluhan warga RT 06/RW 04, Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan antusias membawa hasil pemilahan sampah anorganik untuk ditimbang di Bank Sampah Ceria.
Kepala Dinas LH DKI Jakarta, Asep Kuswanto menyaksikan aktivitas penimbangan sampah dari hasil pemilahan yang dilakukan puluhan warga di Bank Sampah Ceria.
Bank Sampah Ceria yang beroperasi hampir setahun ini secara rutin dua kali dalam sebulan berhasil mengumpulkan ratusan kilogram sampah anorganik dari warga setempat.
Ketua Bank Sampah Ceria, Maryana mengatakan, pemilahan sampah anorganik di lingkungan ini mulai digencarkan sejak tahun lalu. Semula, nasabah yang tercatat di bank sampah berjumlah tujuh orang.
"Alhamdulilah, saat ini jumlah nasabah terus bertambah menjadi 42 orang. Ini berkat sosialisasi ke pemukiman warga untuk memilah sampah anorganik dari lingkungan sekitar," ujarnya, Rabu (22/6).
Ia mengungkapkan, sampah anorganik yang dikumpulkan selanjutnya dibawa untuk ditimbang di Bank Sampah Ceria setiap Senin pekan pertama dan ketiga tiap bulan.
"200 hingga 220 kilogram sampah terkumpul dalam setiap kali penimbangan
," ungkapnya.Ia optimistis, jumlah nasabah di Bank Sampah Ceria akan semakin bertambah dengan diintensifkannya sosialisasi kepada warga di wilayah RT lainnya.
"Kami akan menggelar sosialisasi serupa untuk warga di 14 RT lainnya," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas LH DKI Jakarta, Asep Kuswanto memaparkan, selama sepekan ini, tepatnya sejak 20-25 Juni 2022, kegiatan PGJSS dilaksanakan secara kolosal di setiap RW se-Ibu Kota.
Pemilahan sampah anorganik dan organik yang dikoordinir tingkat RW menjadi rangkaian kegiatan PGJSS. Sampah anorganik yang dikumpulkan tersebut selanjutnya dibawa ke bank sampah.
"Sampah sisa makanan rumah diambil untuk diolah menjadi pupuk kompos dan maggot," sambungnya.
Ia menambahkan, kesadaran warga Jakarta dalam melakukan pemilahan sampah terus meningkat dan jumlah bank sampah yang aktif beroperasi di lima wilayah kota tercatat mencapai 3.000 titik.
"Kami optimis dengan meningkatnya kesadaran, volume sampah yang nanti dibuang ke Bantar Gebang berkurang drastis," tandasnya.