Rabu, 25 Mei 2022 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 1579
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Perumda Dharma Jaya menjalin kerja sama dengan Kabupaten Blora, Jawa Tengah dalam penjualan hewan sapi.
Kerja sama tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman dan Ketua KUD Wargo Tani Kabupaten Blora, Sukono.
Penandatangan kerja sama ini juga disaksikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliwati bersama Bupati Blora, Arief Rohman.
Penandatanganan kerja sama ini menjadi pengikat dan komitmen untuk berekspansi dalam pemenuhan kebutuhan hewan dan produk olahan sapi di Jakarta.
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, kerja sama ini bukan hanya dalam hal suplai daging, tapi ternak hidupnya. Di Jawa Tengah, populasi sapi di Blora merupakan yang terbesar dengan jumlah sekitar 270.000 ekor.
Sementara, kebutuhan daging sapi di Jakarta sebesar 274 ton untuk rumah tangga per minggu. Artinya, ada jaminan Kabupaten Blora memiliki potensi dan pangsa yang besar, sedangkan Pemprov DKI Jakarta menyiapkan pasarnya.
“Kesempatan seperti ini kita harus sama-sama menyadari. Blora juga daerah yang bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Itu salah satu poin penting bagaimana kemudian kita melanjutkan kerja sama ini,” ungkap Eli, Rabu (25/5).
Eli menjelaskan, kerja sama ini yang dibangun ini bukan hanya untuk kepentingan masyarakat Jakarta semata, tapi juga memperhatikan kesejahteraan peternak di Kabupaten Blora.
Pihaknya bersama dengan Perumda Dharma Jaya juga bersedia melakukan pendampingan dalam menjaga kualitas hewan dan daging sapi. Termasuk memproduksi olahan hasil peternakan yang baik bagi kelompok peternak di Kabupaten Blora.
Eli menyampaikan, potensi besar yang dimiliki Kabupaten Blora di sektor peternakan ini dapat mendukung program-program ketahanan pangan di DKI Jakarta seperti pangan murah bersubsidi.
“Ini yang menurut saya butuh dukungan dari daerah di luar Jakarta. Bagaimana kerja sama ini menguntungkan kedua belah pihak," terangnya.
Ia pun menyambut baik rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora untuk membuat Rumah Potong Hewan (RPH) dalam rangka mendukung suplai daging ke DKI Jakarta. Kehadiran RPH tersebut dinilai bisa membuka lapangan kerja untuk tenaga kerja potensial lokal di sana.
“Kalau memang RPH akan dibuka di sana, Jakarta akan diuntungkan," tuturnya.
Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman menambahkan, potensi hewan sapi di Kabupaten Blora sangat besar dan kualitasnya sudah memenuhi standar. Hanya saja, keseragaman pada hewan sapi yang akan disuplai ke Jakarta perlu ditingkatkan.
Ia menilai, dengan sudah banyaknya peternakan komunal di Kabupaten Blora, maka hewan sapi seharusnya memiliki standar yang seragam karena pakan dan perlakuannya sama.
“Diharapkan kerja sama bisa berlanjut dan berkembang bukan terbatas pada suplai hewan sapi saja, tapi mendukung kebutuhan komoditas lainnya di DKI Jakarta,” harapnya.
Bupati Blora, Arief Rohman menyambut baik kerja sama antara Perumda Dharma Jaya dengan KUD Wargo Tani. Terlebih, populasi sapi di daerahnya masih belum terkelola secara masif, melainkan hanya sebatas untuk kebutuhan rumah tangga.
Saat ini Pemkab Blora tengah gencar memasifkan peternakan komunal dengan menggandeng koperasi dan desa-desa melalui Bumdes. Tercatat, sudah ada 200 peternak komunal di Blora sampai kini.
“Kita menggandeng perguruan tinggi juga untuk mendampingi petani agar spesifikasi sapi-nya sesuai dengan kebutuhan Jakarta,” akunya.
Menurutnya, keseriusan Pemkab Blora mengembangkan potensi peternakan perlu dibarengi dengan ketersediaan pasar. DKI Jakarta dianggap sebagai daerah yang paling prospektif karena kebutuhan dagingnya sangat tinggi.
“Jakarta dari sisi kebutuhan daging terpenuhi. Dari sisi Blora meningkatkan ekonomi," tandasnya.