Djarot: Myanmar Tertarik Jakarta Smart City

Jumat, 24 April 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 5448

Djarot: Myanmar Tertarik Jakarta Smart City

(Foto: Reza Hapiz)

Pemerintah Myanmar tertarik dangan program Jakarta Smart City yang dikembangkan Pemprov DKI Jakarta untuk mempermudah masyarakat melaporkan berbagai persoalan terkait sampah, macet, banjir, jalan rusak, dan sebagainya.

Mereka bertanya tentang Jakarta Smart City itu. Bagaimana warga bisa berpartisipasi secara langsung dan memberi masukan atau komplain

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat mengatakan, pemerintah Myanmar melihat Jakarta sangat mirip dengan Yangon, ibu kota Myanmar sebelumnya yang jumlah penduduknya mencapai 5,1 juta jiwa. Mereka tertarik melihat aplikasi Jakarta Smart City yang dikembangkan oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Mereka bertanya tentang Jakarta Smart City itu. Bagaimana warga bisa berpartisipasi secara langsung dan memberi masukan atau komplain kalau ada pelayanan-pelayanan pemerintah yang kurang memuaskan, seperti jalan berlubang dan lampu jalan yang mati. Bagaimana kita bisa menerima informasi dengan cepat agar bisa segera ditindaklanjuti," kata Djarot, di Balaikota, Jumat (24/4).

Selain Jakarta Smart City, kata Djarot, masalah pembangunan transportasi di ibu kota juga dibicarakan dalam pertemuan dengan pemerintah Myanmar, Kamis (23/4) kemarin. Terlebih, saat ini sedang dibangun Mass Rapid Transit (MRT) koridor Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI).

"Kami juga tukar menukar informasi tentang pembangunan perkotaan antara Yangon dengan Jakarta. Karena Yangon juga cukup padat penduduknya sekitar 5,1 juta jiwa. Dia ingin tanya tentang pembangunan transportasi di sini. Di Yangon, infonya masih belum semacet Jakarta. Dia sangat tertarik dengan terobosan untuk membangun MRT," jelasnya.

Kendati demikian, lanjut mantan Walikota Blitar ini, belum ada perjanjian kerja sama tertulis. Karena masih dalam tahap penjajakan terlebih dahulu. "Sekarang masih penjajakan, tapi kita juga perlu belajar di sana karena infonya di sana sangat tertib, jalannya lebar-lebar," katanya.

Djarot juga berencana mengunjungi Yangon, dalam rangka sister city. Karena menurutnya, Myanmar punya ikatan historis yang kuat dengan Indonesia, termasuk mereka yang menginisiasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika.

"Jadi Perdana Menteri Myanmar dulu punya hubungan sangat kuat dengan mantan Presiden Soekarno dan ada kemauan kuat memerdekakan negara-negara Asia Afrika. Kalau perlu, kita akan ke Myanmar karena kita tidak hanya belajar pada negara-negara maju, tapi juga dari negara berkembang," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Jakarta Smart City Segera Hadir di Apple Store

Jakarta Smart City Segera Hadir di Apple Store

Rabu, 15 April 2015 4991

media sosial week

Jakarta Smart City Diapresiasi dalam Ajang Social Media Week

Rabu, 25 Februari 2015 5716

Di Hadapan Para Dubes, Ahok Kenalkan Jakarta Smart City

Di Hadapan Para Dubes, Ahok Kenalkan Jakarta Smart City

Senin, 02 Februari 2015 4951

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468506

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307241

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285054

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282631

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks