Senin, 23 Mei 2022 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 1485
(Foto: Nurito)
Sebanyak 110 Kepala Keluarga warga RW 01 Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, yang terdampak kebakaran kawasan Pasar Gembrong, Senin (23/5), mengikuti pengambilan nomor hunian unit Rusun Cipinang Besar Utara (CBU).
Dalam giat yang dilakukan di lantai dasar Rusun CBU ini, warga yang datang mendapat nomor hunian sesuai urutan absensi. Nantinya nomor itu akan ditukar dengan kunci flat dari petugas keamanan rusun.
Usai mengikuti pengambilan nomor undian, mereka kembali ke lokasi pengungsian di RW 01 CBU Pasar Gembrong menggunakan dua bus sekolah dan puluhan sepeda motor.
Sebelum mengambil nomor hunian unit, warga mengikuti sosialisasi terkait pola hidup selama berada di rusun. Sosialisasi dilakukan oleh pengelola rusun bersama aparatur kelurahan dan kecamatan.
Menurut Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Sederhana Sewa (UPRS) VII DKI Jakarta, Arja, warga terdampak kebakaran kawasan Pasar Gembrong ini akan tinggal sementara di Rusun CBU selama proses revitalisasi atau pembangunan rumahnya berlangsung. Rencananya, pemindaham warga akan dilakukan Selasa (24/5) hingga Rabu (25/5) besok.
"Dipastikan hunian di rusun CBU ini sudah siap huni seluruhnya," ucap Arja.
Asisten Kesra Kota Jakarta Timur, Achmad Salahudin menyatakan, warga yang menempati rusun ini akan diberikan bantuan kasur, perlengkapan mandi dan kebutuhan makan minumnya.
"Totalnya ada 110 KK yang akan direlokasi ke Rusun CBU. Berbagai fasilitas akan diberikan pada warga, saat masuk rusun. Termasuk ada pelatihan-pelatihan kerajinan tamgan dan sebagainya," ungkap Salahudin.
Sementara Wakil Camat Jatinegara Endang Kartika menambahkan, warga yang sudah menandatangani surat perjanjian di atas meterai sudah bisa masuk ke unit rusun segera.
Pemkot Jakarta Timur, kata Endang, akan membantu proses pemindahan barang warga dari lokasi penampungan ke Rusun CBU.
"Jika warga sudah siap hari ini, maka hari ini juga akan kami selesaikan," tegasnya.
Ketua RT 05/01 Cipinang Besar Utara Mugiharto, memastikan akan mulai menempati rusun setelah selesai mengemas perabot rumah tangganya di lokasi pengungsian.
"Kemungkinan kita mulai pindah ke rusun itu Selasa besok atau Rabu lusa," ujarnya.
Wahyuningsih (44), seorang warga RT 02/01, mengaku sangat bersyukur bisa menempat sementara unit di Rusun CBU bersama suami dan seorang anaknya.
Menurutnya, hunian di Rusun CBU sangat layak, bersih dan nyaman. Fasilitasnya sangat memadai, ada dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur menyatu ruang tamu dan tempat jemuran di balkon.
"Alhamdulillah, kita sangat senang bisa masuk ke Rusun. Karena untuk membamgun rumah kembali belim ada biayanya. Sambil menunggu ada banruam rehab rumah, kita tinggal di rusun dulu," tuturnya.