Rusunawa Muara Baru Minim Pasokan Air Bersih

Rabu, 22 April 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Lopi Kasim 3065

Pasokan Air Minim, WTF Rusunawa Muara Baru Tak Maksimal

(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)

Water Treatment Facility (WTF) mobile yang ditempatkan di Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, belum berfungsi maksimal. Pasalnya, warga kerap kesulitan mendapatkan air bersih karena minimnya pasokan yang mengalir ke unit mereka.

Air bakunya diambil dari Waduk Pluit. Tapi penyakitnya, air di Waduk Pluit tidak stabil sehingga tidak maksimal menjadi sumber pasokan

Sejak mulai ditempati oleh warga relokasi bantaran Waduk Pluit, pada akhir 2014 lalu, instalasi pipa air bersih ke delapan blok yang baru dibangun tersebut belum tersambung ke pipa besar jaringan air bersih milik Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga, sejak beberapa bulan terakhir ditempatkan satu unit WTF mobil dengan kapasitas 10 liter per detik.

Namun, karena minimnya pasokan air baku yang diambil dari Waduk Pluit, peralatan yang menggunakan teknologi mikro hidraulik tersebut tidak dapat berkerja maksimal. Setiap harinya, paling banyak dihasilkan sebanyak 7 liter per detik.

Salah seorang penghuni di lantai I Blok 10 Rusunawa Muara Baru, Astinah (40) mengatakan, kurangnya pasokan air terjadi di setiap unit di delapan blok dengan jumlah sebanyak 800 unit. Tidak hanya minim, bahkan warga kerap kali mengeluhkan pasokan air terhadap unit terhenti selama beberapa hari.

"Ini sudah tiga hari tidak mengalir. Kata pengelolanya ada perbaikan, tapi ada juga yang bilang giliran. Kalau sudah begini kita terpaksa beli dari tukang air," keluhnya, Rabu (22/4).

Direktur Utama PAM Jaya, Sri Widayanto mengakui, kinerja WTF belum dapat memenuhi kebutuhan air bersih warga di 8 blok Rusunawa Muara Baru. Hal itu karena pasokan air baku dari sumbernya di Waduk Pluit, Penjaringan, minim.

"Air bakunya diambil dari Waduk Pluit. Tapi penyakitnya, air di Waduk Pluit tidak stabil sehingga tidak maksimal menjadi sumber pasokan," ujarnya.

Tidak maksimalnya pasokan, tambah Sri, karena kedalaman Waduk belum maksimal sehingga kualitas air pun tidak bersih karena tercampur lumpur. Selain itu, Waduk Pluit saat ini baru difungsikan sebagai pengendali banjir bukan sumber bahan baku, sehingga air yang masuk tidak ditampung melainkan langsung dialirkan ke laut. Dampaknya bila dipaksakan, air yang dihasilkan pun tidak maksimal atau terjadi kerusakan alat.

"Kendala lain ya gangguan hujan, angin dan pasokan listrik yang mengaliri WTF kadang mati. Ke depan kita akan berkoordinasi dengan PU Tata Air agar Waduk Pluit bisa maksimal menjadi sumber bahan baku," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Refungsi Bantaran Sisi Timur Waduk Pluit Direncanakan Mulai Maret

Maret, Refungsi Sisi Timur Waduk Pluit Dilanjutkan

Senin, 23 Februari 2015 2455

Walikota Jakut Berang Liat Sampah Berserakan Di Rusun Marunda

Walikota Kecewa Sampah Berserakan di Rusunawa Marunda

Rabu, 22 April 2015 2974

Air Rusunawa Tambora Tidak Layak Konsumsi

Penghuni Keluhkan Kondisi Air di Rusunawa Tambora

Jumat, 17 April 2015 3903

Truk Tangki Air Bersih Kecamatan Kalideres Banyak Yang Rusak

Truk Tangki Air Bersih Kecamatan Kalideres Banyak Yang Rusak

Rabu, 25 Maret 2015 2255

 Polisi dan Aetra Sisir Pencurian Air Di Volker

Rawan Pencurian Air, Pemukiman Volker Dirazia

Kamis, 19 Maret 2015 3370

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468506

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307242

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285055

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282631

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks