Jumat, 13 Mei 2022 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Erikyanri Maulana 3514
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Transpoortasi Jakarta (Transjakarta) melakukan penjajakan penerbitan Green Bond di London Stock Exchange. Hal ini juga sebagai salah satu bentuk dukungan kepada pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emission.
Penjajakan ini ditandai kunjungan Direktur Utama, M Yana Aditya dan Direktur Operasi dan Keselamatan PT Transjakarta Yoga Adiwinarto ke London Stock Exchange, Kamis (12/5). Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Departemen Pasar Modal dan Produk London Stock Exchange, Shery Kholi.
“Dalam pertemuan kita jajaki kemungkinan penerbitan Global Bond. Kami berkesempatan mendiskusikan rencana Transjakarta dalam pengembangan bus listrik dan Sustainability Transportasi di Jakarta," ujar Yana, dalam keterangan tertulis yang diterima beritajakarta.id, Jumat (13/5).
Menurutnya, pengembangan bus Listrik dan Sustainability Transportasi di Jakarta sejalan dengan konsep Green Bond London Stock Exchange yang berorientasi pada perlindungan lingkung
an. Untuk mendukung itu, pihaknya berharap ada dukungan pembiayaan.Kehadiran bus listrik sebagai armada masa depan diperkirakan bisa menurunkan tingkat polusi hingga 28 persen dibanding penggunaan bus berbahan bakar diesel. Selain itu, emisi CO2 pada gas buang bus listrik juga dapat berkurang hingga 50,3 persen dibanding gas buang bus diesel.
“Transjakarta sudah mulai mengoperasikan bus listrik sejak Maret lalu dan kami targetkan 100 bus listrik sudah dapat melayani masyarakat pada 2030. Kami berharap dapat bekerjasama dengan London Stock Exchange mengurangi emisi karbon, khususnya dalam sektor transportasi publik," katanya.
Selain itu, untuk memperkuat elektrifikasi bus listrik, dalam kunjungan kerja di London, Yana juga membahas perkembangan kerjasama dengan program unggulan di bawah portofolio International Climate Finance (ICF) Inggris, UK PACT.
Kerja sama yang sudah berlangsung selama satu tahun itu, ke depannya akan berfokus pada elektrifikasi bus listrik. Hal itu menjadi salah satu upaya pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC).
“Proyek ini kelanjutan dari proyek pertama di mana UK PACT, melalui ITDP, akan memberikan bantuan teknis kepada Transjakarta dalam mengembangkan kasus bisnis akhir (FBC) yang sehat. Sehingga bus listrik bisa segera melayani masyarakat lebih banyak lagi,” tandasnya.