Selasa, 21 April 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 3692
(Foto: doc)
Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April jangan hanya dijadikan kegiatan seremonial saja. Tetapi harus menjadi dorongan bagi kaum perempuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Salah satunya terjun ke dunia politik.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat mengatakan, saat ini masih banyak perempuan yang alergi masuk ke dunia politik. Padahal banyak kegiatan yang bisa dilakukan perempuan saat terjun ke dunia politik.
"Hari Kartini bukan hanya sekadar seremonial. Kalau saya sih, Kartini bisa jadi presiden harusnya kayak Bu Mega," kata Djarot, di Balaikota, Selasa (21/4).
Menurutnya, perempuan bisa memiliki peran lebih dari hanya sekadar menjadi pendamping. Di negara lain, banyak juga perempuan yang menjadi kepala negara. Sehingga dirinya ingin mendorong perempuan di Indonesia agar bisa mengembangkan kemampuannya khususnya di dunia politik. "Perempuan harus bisa jadi pemimpin dong, masuk partai politik, aktif di organisasi," ucapnya.
Meski saat ini sudah ada perempuan yang menjadi anggota dewan, namun Djarot menilai masih kurang. Karena keterwakilannya baru di bawah 30 persen.
"Di DPRD DKI masih sangat kurang. Saya ini orang partai jadi tahu. Untuk memenuhi keterwakilan 30 persen saja susah. Untuk penyusunan caleg perempuan saja susah setengah mati," ungkapnya.