Kamis, 14 April 2022 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 2946
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan merevitalisasi 46 halte bus Transjakarta secara bertahap tahun ini. Rinciannya, empat halte terintegrasi, empat halte ikonik dan 38 halte pada umumnya.
Halte terintegrasi yang direvitalisasi terdiri dari Halte Cikoko Stasiun Cawang, Halte Stasiun Jatinegara 2, Halte Kebon Pala dan Halte Juanda.
Sedangkan halte ikonik terdiri dari Halte Sarinah, Halte Bundaran HI, Halte Tosari dan Halte Dukuh Atas 1.
Untuk revitalisasi tahap awal, 11 halte Transjakarta akan dilakukan penutupan sementara mulai Jumat (15/4) besok. 11 halte tersebut meliputi Halte Dukuh Atas 1, Halte Tosari, Halte Bundaran HI, Halte Sarinah, Halte Gelora Bung Karno, Halte Balai Kota, Halte Kwitang, Halte Juanda, Halte Kebon Pala, Halte Cawang Cikoko dan Halte Stasiun Jatinegara.
Direktur Teknik dan Digital PT Transjakarta, M Indrayana mengatakan, pihaknya akan menyiapkan shuttle bus untuk melayani pemindahan penumpang selama penutupan di 11 halte tersebut.
Shuttle bus dengan waktu ketibaan setiap 5-10 menit sekali ini akan mengangkut dan menurunkan penumpang di halte sebelah kiri jalan atau non BRT terdekat dari halte yang ditutup sementara.
Setelah melakukan pemindahan penumpang di halte non BRT, shuttle bus akan kembali ke jalur eksisting BRT menuju halte-halte yang tidak terimbas penutupan.
Shuttle bus tersebut juga sudah dilengkapi mesin Tap On Bus (TOB), sehingga para pengguna dapat membayar tiket di dalam bus layaknya bus non BRT.
“Selama halte itu ditutup akan kita alihkan ke halte sekitar menggunakan shuttle bus. Penutupan sementara sejumlah halte Transjakarta ini sudah sosialisasikan melalui media sosial dan aplikasi Tije,” ungkap Indrayana, Kamis (14/4
).Indrayana menyampaikan, revitalisasi 46 halte tersebut akan berlangsung selama enam bulan ke depan. Adapun anggaran untuk revitalisasi 46 halte Transjakarta ini senilai kurang lebih Rp 600 miliar.
“Akan kita selesaikan secara keseluruhan dalam waktu enam bulan,” ucapnya.
Menurut Indrayana, ada beberapa pertimbangan 46 halte Transjakarta ini perlu direvitalisasi. Antara lain halte tersebut mengintegrasikan antarmoda dan letaknya strategis atau di pusat keramaian. Setelah direvitalisasi, halte Transjakarta akan makin memudahkan masyarakat melakukan perpindahan antarmoda transportasi publik.
“Terus yang letaknya ada di pusat keramaian. Jadi kita utamakan yang bermanfaat bagi pelanggan," tuturnya.
Pertimbangan lain, sambung Indrayana, halte yang direvitalisasi secara kapasitas sudah tidak mumpuni menampung pelanggan dalam jumlah banyak. Selain itu usia halte sudah lebih dari 10 tahun.
“Kalau sudah lebih dari 10 tahun harus kita tingkatkan dengan revitalisasi,” terangnya.
Indrayana menambahkan, tujuan revitalisasi halte Transjakarta selain peningkatan pelayanan juga mendorong perubahan perilaku (shifting behaviour) masyarakat untuk beralih ke transportasi publik.
“kita harus tingkatkan pelayanan supaya sebanyak mungkin masyarakat mau gunakan transportasi publik," tandasnya.