Jumat, 08 April 2022 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 4197
(Foto: Nurito)
Pemprov DKI Jakarta berkomitmen menjaga situasi Ramadan di Jakarta berjalan dengan tenang, aman dan nyaman.
Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta, Satgas Pangan, Bank Indonesia, Bulog, Polda Metro Jaya, dan tiga BUMD Pangan dalam rangka mengamankan stok dan pasokan pangan selama Ramadan dan hari Raya Idul Fitri tahun 2022.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, Pemprov DKI Jakarta berupaya menjamin ketersediaan stok dan pasokan serta menjaga kestabilan harga dengan cara monitoring dan pengawasan harga dan stok pangan strategis, monitoring dan pengawasan gudang penyimpanan, melaksanakan pangan subsidi, pasar murah, bazar, dan pengamanan stok Ramadan.
“Karena momentum Ramadan kali ini cukup unik, yakni terjadi saat situasi pandemi COVID-19 mulai pulih, namun di global ada konflik antara Rusia-Ukraina. Situasi tersebut menyebabkan pasokan menurun sehingga harga naik, namun permintaan meningkat selama bulan Ramadan. Kami berharap, upaya Pemprov DKI dan dukungan berbagai pihak dalam mengamankan stok dan pasokan pangan dapat menjaga kekhusyukan beribadah, beraktivitas secara nyaman dan aman di Jakarta selama Ramadan,” kata Eli seperti dikutip dari Siaran Pers PPID DKI Jakarta, Jumat (8/4).
Eli menambahkan, arahan Gubernur DKI Jakarta adalah Pemprov DKI senantiasa membuka peluang berkolaborasi dengan berbagai pihak. Contohnya, Provinsi DKI Jakarta melakukan kerja sama dengan beberapa provinsi untuk penyediaan pangan, di antaranya: Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Riau.
Komoditas yang dikerjasamakan, antara lain beras, daging ayam, daging sapi, telur ayam, cabai, bawang dan gula. Pemprov DKI Jakarta melalui TPID dan Satgas Pangan senantiasa melakukan monitoring dan pengawasan melalui dua cara.
Pertama, menyiapkan Platform Digital Pemantauan Harga yaitu Info Pangan Jakarta (IPJ). IPJ memberikan informasi perkembangan harga pangan harian sebanyak 37 komoditas dari 48 lokasi pasar. Masyarakat juga bisa mengetahui informasi harga pangan melalui fitur JakPangan yang ada di super aplikasi JAKI.
“Melalui platform tersebut masyarakat dapat langsung memantau perkembangan harga pangan strategis. Bagi Pemprov DKI Jakarta melalui informasi ini dapat segera melakukan intervensi apabila terjadi kenaikan harga signifikan,” imbuhnya.
Kedua, TPID Provinsi DKI Jakarta secara rutin melakukan rapat mingguan tentang perkembangan harga pangan dan bahan penting lainnya, serta antisipasi yang diperlukan untuk mengendalikan harga.
Selain itu, DKPKP Provinsi DKI Jakarta juga melakukan perhitungan prognosa kebutuhan pangan masyarakat melalui analisa Neraca Bahan Makanan (NBM), membangun Sistem Informasi Ketahanan Pangan (SIKP) yang memuat informasi tentang stok dan harga pangan di tingkat distributor, konsumen dan daerah produsen.
“Masyarakat dapat memperoleh bahan pangan yang terjangkau dan berkualitas di 121 gerai Pasar Jaya, Meat Shop Dharma Jaya dan Pasar Induk Beras Cipinang. Pemprov DKI Jakarta telah bekerjasama dengan Polda Metro Jaya untuk melakukan penindakan terhadap oknum yang melakukan penimbunan bahan pangan,” jelasnya.
Untuk menjamin mutu dan keamanan pangan yang beredar di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta secara rutin melakukan pembinaan dan pengawasan kepada pelaku usaha.
Pengawasan keamanan pangan yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta meliputi pangan segar dan pangan olahan dari komoditas pertanian, peternakan dan perikanan. Kegiatan pengawasan dilakukan pasar tradisional, pasar swalayan, toko online, lokasi binaan, pasar induk dan sentra produksi.
Kunjungan Pasar Dalam rangka mempersiapkan kebutuhan pangan di bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, juga telah dilakukan kunjungan pasar.
Yakni, pada 29 Maret, DPRD Provinsi DKI Jakarta melakukan kunjungan ke Pasar Induk Kramat Jati, Gudang Perumda Pasar Jaya, Gudang Perumda Dharma Jaya dan Gudang PT Food Station; serta pada 30 Maret, TPID Provinsi DKI Jakarta melakukan kunjungan ke Pasar Kramat Jati.
“Kunjungan pasar dilakukan untuk melihat kecukupan dan fluktuasi harga pangan. Kami melihat langsung kondisi di lapangan untuk memastikan ketersediaan stok, pasokan aman dan barang tidak langka,” terang Eli.
Kemudian, diselenggarakan juga High Level Meeting (HLM) TPID Provinsi DKI Jakarta pada Selasa (5/4) yang menegaskan kesigapan Pemprov DKI dalam mengamankan stok pangan selama Ramadan dan Idul Fitri.
Koordinasi ini dipimpin oleh Gubernur DKI Jakarta, dihadiri Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional I DKI Jakarta dan Banten, Kepala Perum Bulog Wilayah DKI Jakarta Banten, Kasubdit Ekonomi Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya, dan tiga Direktur Utama BUMD Pangan, yakni Perumda Pasar Jaya, Perumda Dharma Jaya dan PT Food Station Tjipinang Jaya.
“Ke depannya, monitoring dan pengawasan akan terus kami lakukan. Untuk itu, kami imbau kepada masyarakat agar tetap tenang beraktivitas di bulan Ramadan,
tidak perlu panik dan tetap optimis demi menjaga keseimbangan stok dan pasokan pangan yang ada,” ungkapnya.