SKPD Diberi Kewenangan Tentukan Anggaran Prioritas

Selasa, 14 April 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Dunih 6597

 2016, DKI Ubah Sistem Alokasi Anggaran

(Foto: Yopie Oscar)

Pemprov DKI Jakarta terus melakukan terobosan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Berbagai terobosan seperti e-budgeting, e-purchasing, e-catalog, hingga e-musrenbang diterapkan Pemprov DKI. Bahkan mulai tahun depan, alokasi pagu anggaran akan ditentukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) masing-masing, sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan.

Anggaran betul-betul ditentukan pada kebutuhan riil

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat mengatakan, dalam APBD 2016 mendatang, pihaknya tidak akan lagi menetapkan pagu anggaran untuk SKPD. Tujuannya agar memberikan keleluasaan bagi para SKPD untuk menentukan kegiatan yang akan dijalankan selama satu tahun anggaran.

"Pada proses rencana pembangunan tahun 2016, kami tegaskan bahwa tidak ada lagi sistem penentuan alokasi pagu anggaran (dari atas) untuk SKPD. Tidak ada lagi pagu bagi kelurahan, kecamatan, badan, dinas, maupun UPT dan sudin. Anggaran betul-betul ditentukan pada kebutuhan riil," kata Djarot, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (14/4).

Kendati demikian, ditegaskan Djarot, meski telah diberi kebebasan, masing-masing SKPD diminta untuk tetap taat pada asas prioritas. Di mana usulan harus berdasarkan asas kepatutan, kewajaran dan bisa dipertanggungjawabkan. Serta harus sepenuhnya digunakan untuk mendukung visi misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2017. Dengan cara seperti ini, lanjut Djarot, maka bisa dipastikan APBD DKI Jakarta digunakan untuk kepentingan masyarakat.

"Maka kami bisa memastikan bahwa setiap dana dari masyarakat, kami kembalikan betul agar bisa dinikmati oleh seluruh warga Jakarta," jelas mantan Walikota Blitar itu.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, Tuty Kusumawati mengatakan, jika nantinya pagu yang diajukan melebihi anggaran, maka akan ada skala prioritas. Sehingga nantinya kegiatan yang diajukan akan didata kembali berdasarkan dari prioritas utama.

"Prinsip dasarnya adalah tahun ini kita tidak mengharapkan pagu dari kita, tapi pagu itu ditentukan sendiri oleh SKPD dan UKPD. Kemudian kalau dia melebihi kapasitas pendapatan ditambah pembiayaan yang kita punya maka akan berlaku skala prioritas. Skala prioritas itu kita susun berdasarkan yang sangat prioritas," ujarnya.

Pada 2016, kegiatan yang diprioritaskan masih pada masalah pengendalian banjir, menuntaskan sistem transportasi massal, penyediaan rumah susun, kesehatan, serta penambahan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

BERITA TERKAIT
Djarot Pastikan 2016, APBD DKI Gunakan Perda

Wagub Ingin Tahun Depan APBD DKI Gunakan Perda

Selasa, 14 April 2015 5540

       Mendagri: APBD DKI Sudah Clear

Mendagri: APBD DKI Sudah Clear

Selasa, 14 April 2015 8702

DKI dan Kemendagri Sekapat APBD 2015 Rp 69,28 Triliun

DKI dan Kemendagri Sepakat APBD 2015 Rp 69,28 Triliun

Senin, 13 April 2015 6776

DKI Pangkas Anggaran Rp 3 Triliun

DKI Pangkas Anggaran Rp 3 Triliun

Selasa, 14 April 2015 6119

Basuki Minta SKPD Terapkan E-Musrenbang

Basuki Minta SKPD Terapkan E-Musrenbang

Kamis, 09 April 2015 6560

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468506

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307241

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285054

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282631

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks